Analisis biaya produksi kayu lapis: studi kasus di PT. Andatu Lestari Plywood Lampung
View/ Open
Date
2010Author
Komariah, Rahma Nur
Simangunsong, Bintang C.H
Metadata
Show full item recordAbstract
Industri kayu lapis Indonesia mengalami penurunan daya saing. Salah satu cara untuk meningkatkan daya saing adalah dengan melakukan penekanan biaya produksi. Tujuan dari penelitian ini adalah menghitung biaya produksi kayu lapis, break even point (BEP), return on investment (ROI), dan harga pokok di PT. Andatu Lestari Plywood Lampung.
Biaya produksi terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap meliputi penyusutan, biaya pemeliharaan mesin, gaji, dan sebagainya. Sementara biaya variabel meliputi biaya bahan baku, biaya bahan pembantu, biaya upah tenaga kerja, dan sebagainya. Kemudian dilakukan perhitungan analisis biaya produksi, analisis break even point (BEP), analisis return on investment (ROI), dan analisis harga pokok.
Biaya produksi kayu lapis di PT. Andatu Lestari Plywood pada tahun 2009 berkisar dari Rp. 3.8 juta/m3-Rp. 4.4 juta/m3 dengan rata-rata Rp. 4.1 juta/m3. Biaya produksi terbesar adalah biaya bahan baku (53%), diikuti biaya perekat (24%). BEP dicapai oleh perusahaan saat mampu mempoduksi sebanyak 43,790 m³/th, yang terdiri dari X1 sebanyak 189 m³/th, X2 sebanyak 39,015 m³/th, X3 sebanyak 6,512 m³/th, dan produk X4 sebanyak 1,674 m³/th. Nilai ROI di PT. Andatu Lestari Plywood berada di atas tingkat suku bunga bank yang sekitar 13.5%, dengan menggunakan jumlah investasi pada tahun 2009 yaitu 73.61% . Hal ini berarti, usaha industri kayu lapis di PT. Andatu Lestari Plywood sangat menguntungkan dibandingkan jika modal nya di simpan di bank. Hasil analisis harga pokok untuk PT. Andatu Lestari Plywood yaitu, untuk produk X1 Rp. 4.4 juta/ m³, X2 yaitu Rp. 4.1 juta/ m³, X3 yaitu Rp. 3.8 juta/m³, dan Rp. 4.4 juta/m³ untuk produk X4.
Collections
- UT - Forestry Products [2379]