dc.description.abstract | Mebel atau furnitur merupakan alat perabotan rumah tangga yang kebutuhannya terus meningkat. Makin tinggi tingkat pendidikan dan kesejahteraan masyarakat, makin tinggi dan makin beragam juga peralatan rumah tangga yang dibutuhkan. Kebutuhan masyarakat akan mebel di Indonesia masih tetap tinggi. Namun akhir-akhir ini jenis kayu konvensional yang mempunyai kriteria baik untuk bahan baku industri mebel sudah sangat terbatas jumlahnya, sehingga diperlukan jenis-jenis kayu baru yang dapat dipakai sebagai bahan substitusi. Pemanfaatan kayu yang tepat dan sesuai dengan sifat dasar kayu yang dimiliki, di samping mampu meningkatkan efisiensi juga sanggup memberi nilai tambah yang lebih baik. Oleh karena itu perlu diketahui sifat dasar kayu yang cocok untuk bahan baku industri mebel.
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan sifat dasar kayu baik sifat makroskopik maupun sifat mikroskopik kayu yang baik untuk bahan baku industri mebel. Jenis-jenis kayu yang digunakan dalam penelitian ini didasarkan atas informasi dari Dinas Perindustrian Jawa Tengah di Semarang Dari informasi itu menunjukkan bahwa selama ini ada sekitar dua puluh jenis kayu yang umum dipakai sebagai bahan baku industri mebel. Untuk memperoleh jenis-jenis kayu untuk bahan penelitian yang representatif dari dua puluh jenis kayu yang dinyatakan paling banyak dipakai sebagai bahan baku industri mebel, kemudian dipilih secara random delapan jenis kayu yang selanjutnya digunakan sebagai bahan penelitian. Bahan-bahan lain yang digunakan dalam analisis sifat makroskopik dan sifat mikroskopik kayu yaitu Stereoscopic Microscope with Digital Camera Model DCZ-456H Nasional Optical & Scientific Instruments Inc, loupe, amplas, dan cutter.
Hasil analisis sifat dasar kayu yang baik untuk bahan baku industri mebel adalah kayu yang mempunyai ciri-ciri sifat makroskopik seperti tekstur kayu yang moderat tetapi lebih disenangi yang mempunyai tekstur halus, serat kayu dominan lurus, bergelombang dan agak bergelombang, kesan raba permukaan kayu yang dominan licin sampai agak licin dan umumnya mengkilap, memiliki corak (figure) yang unik dan menarik serta kekerasan kayunya tergolong moderat artinya tidak terlalu keras. Sementara sifat mikroskopik kayu yang cocok adalah kayu yang memiliki pola penyebaran pori tata lingkar (ring porous) dan ukuran diameter pori berukuran sedang | id |