Show simple item record

dc.contributor.authorSihono
dc.date.accessioned2010-05-05T12:20:40Z
dc.date.available2010-05-05T12:20:40Z
dc.date.issued2005
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/12805
dc.description.abstractDalam kurun waktu 20 tahun terakhir, HTI Pulp telah berkembang dengan pesat. Pada tahun 2002, HTI Pulp tercatat mempunyai luas sebesar 1.3 ha. Spesies-spesies tanaman HTI Pulp yang sering ditanam merupakan tanaman yang mampu tumbuh cepat seperti Acacia cracicarpa dan A. Mangium. Adapun salah satu faktor terpenting yang menentukan kesuksesan program HTI Pulp yaitu ketersediaan bibit akasia yang sehat. Oleh karena itu, penggunaan strain Rhizobium yang sesuai dan efektif merupakan faktor penting untuk menghasilkan bibit akasia yang sehat. Penggunaan inokulan Rhizobium tersebut dapat mengurangi biaya produksi pembibitan dan juga pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh penggunaan pupuk N inorganik. Penelitian ini bertujuan untuk menyeleksi isolat Rhizobium yang efektif dalam meningkatkan pertumbuhan A. crassicarpa yaitu tinggi dan bobot kering tanaman. Disamping itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui kadar dan serapan N, P dan K serta aktivitas nitrogenase. Penelitian ini dilakukan di Rumah Kaca, Laboratorium Biologi Tanah dan Laboratorium Kimia dan Kesuburan Tanah Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, IPB. Digunakan tanah podsolik merah kuning (Ultisol) yang belum pernah diolah sebagai media pertumbuhan. Tanah tersebut berasal dari Stasiun Penelitian Hutan Haurbentes , Jasinga yang bersifat masam dengan tingkat kesuburan yang rendah. Salah satu tanah tersebut dilakukan sterilisasi dengan autoklaf dan juga pengapuran untuk menaikkan pH 6.5. Isolat Rhizobium yang digunakan dalam penelitian ini merupakan hasil isolasi bintil akar A. crassicarpa berumur 4 tahun yang tumbuh pada tanah gambut di kawasan HTI RAPP Pelalawan, Pangkalan Kerinci, Riau. Isolat tersebut yaitu Rh Ac-1; Rh Ac-2; Rh Ac-3; Rh Ac-4; Rh Ac-5; Rh Ac-6; Rh Ac-7; Rh Ac-8; Rh Ac-9 dan Rh Ac-10. Digunakan dua perlakuan blanko yaitu (1) tanpa inokulasi isolat Rhizobium dan tanpa pemupukan N inorganik, (2) tanpa inokulasi isolat Rhizobium tetapi dipupuk 45 ppm N inorganik. Jumlah perlakuan sebanyak 12 dengan 3 ulangan, sehingga total satuan percobaan sebanyak 60. Digunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang dilanjutkan dengan Analisys of Variances (ANOVA) dengan uji lanjut Duncan Multiple Range Test (DMRT) taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa diperoleh 3 isolat Rizobium dari 10 isolat yang diuji sangat nyata meningkatkan pertumbuhan A. crassicarpa (tinggi dan bobot kering tanaman) dan kadar N serta serapan N dan K. Ketiga isolat tersebut yaitu Rh Ac-1, Rh Ac-5 dan Rh Ac-4. Perlakuan isolat Rh Ac-1 menghasilkan Bobot Kering Akar 191% dan serapan K sebesar 136% terhadap Blanko. Disamping itu, perlakuan isolat Rh Ac-5 menghasilkan tinggi sebesar 56% dan Rh Ac-4 menghasilkan bobot kering tanaman bagian atas sebesar 84% terhadap Blanko. Pengaruh inokulasi isolat Rh Ac-1, Rh Ac-4 dan Rh Ac-5 terhadap pertumbuhan bibit A. crassicarpa setara dengan penggunaan pupuk 45 ppm N inorganik dan lebih baik dari pada yang tidak diinokulasi. Ketiga isolat tersebut mampu berkompetisi dengan Rhizobium indegenus.id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titleEfektivitas Isolat Rhizobium Dalam Meningkatkan Pertumbuhan Semai Akasia (Acacia Crassicarpa A. Cunn. Ex Benth)id
dc.typeThesisid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record