Show simple item record

dc.contributor.advisorSoepardi, Goeswono
dc.contributor.advisor;Solahuddin, Soleh
dc.contributor.advisorA. Hardjono
dc.contributor.authorSiahaan, Manahan Maruli
dc.date.accessioned2023-10-24T23:37:31Z
dc.date.available2023-10-24T23:37:31Z
dc.date.issued1987
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/128014
dc.description.abstractPenelitian bertujuan untuk mengetahui apakah dolomit dapat menggantikan kiserit sebagai sumber hara Mg dan bagaimana pengaruhnya terhadap sifat-sifat kimia tanah, pertumbuhan dan serapan hara bibit kelapa sawit. Percobaan dilakukan di rumah kaca Institut Pertanian Bogor, dalam bentuk percobaan pot yang terbuat dari kantong plastik hitam berukuran 40 cm x 50 cm dan tebal 0.1 mm. Bahan tanaman adalah biji kelapa sawit yang telah berkecambah (germinated seed) hasil persilangan Dura x Psifera, dan sebagai media tumbuh digunakan tanah jenis Podzolik Merah Kuning asal kebun Cikopomayak (Jasinga). Bobot tanah dalam tiap kantong (pot) setara dengan bobot 15 kg tanah kering oven 105°C. Percobaan disusun dalam Rancangan Acak Lengkap dengan enam perlakuan dan empat ulangan. Perlakuan yang dicoba terdiri dari: (1) kontrol (tanpa Mg); (2) kiserit; (3) dolomit berkadar 18 persen MgO; (4) dolomit berkadar 30 persen MgO; (5) dolomit berkadar 18 persen MgO plus ZA; dan (6) dolomit berkadar 30 persen MgO plus ZA. Takaran Mg dalam perlakuan dolomit berkadar 18 dan 30 persen MgO baik tanpa maupun plus ZA sama dengan takaran Mg dalam perlakuan kiserit. Tiap perlakuan diberi pupuk dasar yang sama yaitu Urea, TSP, dan KC1, dan takaran pupuk dasar sama pada tiap perlakuan. Takaran unsur S yang terkandung dalam ZA di- samakan dengan takaran unsur S dalam kiserit. Demikian juga tambahan unsur N yang berasal dari ZA diperhitungkan. sehingga takaran N pada tiap perlakuan dolomit yang mendapat tambahan ZA sama dengan takaran N pada perlakuan lainnya. Hasil setelah enam bulan pengamatan menunjukkan dolomit berkadar 18 maupun 30 persen MgO, baik tanpa maupun plus ZA berpengaruh sama terhadap H-DD yaitu masing-masing menyebabkan H-DD menurun secara nyata sedang kiserit tidak, bahkan H-DD pada perlakuan kiserit memperlihatkan gejala meningkat dibanding H-DD kontrol. Kiserit, maupun dolomit berkadar 18 dan 30 persen MgO tanpa maupun plus ZA masing-masing berpengaruh menurunkan Al-DD, namun penurunan Al-DD secara nyata terjadi hanya pada perlakuan dolomit berkadar 18 persen MgO tanpa ZA. Turunnya H-DD secara nyata pada perlakuan dolomit berkadar 18 dan 30 persen MgO baik tanpa maupun plus ZA diikuti dengan meningkatnya pH (pH H2O dan pH KC1), namun tidak berbeda nyata dibanding pH kontrol, sedang dibanding dengan pH perlakuan kiserit maka hanya dolomit berkadar 18 persen MgO tanpa ZA yang menghasilkan pH nyata lebih tinggi. Pemberian ZA pada masing-masing jenis dolomit menghasilkan Al-DD, HDD, dan pH yang tidak berbeda nyata dibanding A1-DD, HDD, dan pH pada perlakuan dolomit jenis yang sama tanpa ZA.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.titleKajian banding pengaruh dolomit dan kiserit terhadap sifat-sifat kimia tanah, pertumbuhan, dan serapan hara bibit kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.)id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordElaeis guineensisid
dc.subject.keywordSoil Chemistryid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record