dc.description.abstract | Perhitungan untuk mengetahui biomassa dan karbon biomassa kelapa sawit
dapat dilakukan dengan menggunakan metode destruktif dan metode alometrik.
Berdasarkan metode destruktif, dilakukan penebangan contoh pohon kelapa sawit
pada berbagai keragaman umur tanam. Sementara, metode alometrik merupakan
perhitungan persamaan alometrik yang telah terbangun adalah Y = 0,002382
D2,3385 H0,9411 dimana digunakan data sampel diameter batang dengan pelepah
yang diukur tegak lurus batang (DBH) dan tinggi bebas percabangan (H) tanaman
kelapa sawit yang diambil.
Cadangan karbon biomassa pada kelapa sawit yang terdapat di Kebun
Meranti Paham, PT Perkebunan Nusantara IV berdasarkan pengukuran destruktif
yang didapatkan dari dimensi batang, pelepah, daun, pelepah pruning, dan TBS
adalah 80.417 ton/kebun. Sementara, cadangan karbon biomassa pada kelapa sawit
yang terdapat di Kebun Meranti Paham, PT Perkebunan Nusantara IV berdasarkan
pengukuran alometrik adalah 94.953 ton/kebun. Terjadinya perbedaan nilai
diakibatkan pengambilan sampel tanaman pada kedua metode menggunakan
tanaman kelapa sawit yang berbeda dan blok yang berbeda juga, akan tetapi tahun
tanamnya sama
Karbon biomassa kelapa sawit berdasarkan penggunaan metode destruktif
dan metode alometrik memiliki korelasi (hubungan) positif yang tinggi. Koefisien
korelasi (r) sebesar 0,98 menunjukkan adanya hubungan linear yang sangat baik
antara metode alometrik dengan destruktif.
Hasil perhitungan t-student menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan
antara metode destruktif dan metode alometrik terkoreksi. Dengan demikian
metode alometrik terkoreksi cukup akurat dan dapat digunakan untuk memprediksi
cadangan karbon biomassa pada kelapa sawit di lahan gambut kebun Meranti
Paham. | id |