Show simple item record

dc.contributor.advisorMuhdin
dc.contributor.authorFajarwati, Indah
dc.date.accessioned2023-10-24T03:28:35Z
dc.date.available2023-10-24T03:28:35Z
dc.date.issued2005
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/127847
dc.description.abstractDalam pengelolaan hutan yang lestari diperlukan perencanaan yang cermat dan tepat. Untuk itu diperlukan data/infonnasi dasar yang menggambarkan keadaan hutan tersebut baik kualitas maupun kuantitasnya. Salah satu infonnasi dasar yaitu data tentang dimensi pohon dan tegakan dari hutan tersebut. Data-data tersebut dapat diperoleh dari kegiatan inventarisasi surnberdaya hutan. Inventarisasi hutan merupakan suatu usaha untuk mengetahui kuantitas dan kualitas pohon/tegakan di hutan, serta berbagai karakteristik tempat tumbuhnya yang lebih menitikberatkan pada pengumpulan infonnasi mengenai potensi tegakan. Untuk mendapatkan data tentang potensi tegakan, diperlukan pengukuran/pendugaan dimensi pohon antara lain meliputi pendugaan diameter, tinggi, volume, luas bidang dasar (lbds), biomassa,-dan faktor bentuk (angka bentuk,. kusen bentuk, taper dan lainnya). Sedangkan pengukuran/pendugaan dimensi tegakan antara lain meliputi pendugaan volume tegakan, luas bidang dasar tegakan, kerapatan pohon, tinggi pohon rata-rata, diameter pohon rata-rata, peninggi, dan Leaf Area Index (LAI). Telah banyak penelitian tentang pendugaan dimensi pohon dan tegakan di Indonesia yang dilakukan, baik oleh mahasiswa, dosen, peneliti maupun oleh berbagai instansi kehutanan. Namun hasil-hasil penelitian tersebut belum terorganisir dengan baik, sehingga sulit dan membutuhkan waktu lama apabila ada pihak-pihak yang membutuhkan data/infonnasi tersebut Oleh sebab itu, perlu dilaksanakan inventarisasi mengenai hasil--hasil penelitian pendugaan dimensi pohon dan tegakan di Indonesia. Hasil dari inventarisasi tersebut diharapkan akan memudahkan akses bagi yang berkepentingan dan dapat dijadikan referensi bagi pihak yang akan mengembangkan/melanjutkan penelitian-penelitian tentang pendugaan dimensi pohon dan tegakan terdahulu. Selain itu, berdasarkan basil penelitian ini dapat diketahui perkembangan pendugaan dimensi pohon dan tegakan yang telah dilakukan selama ini. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan/mengumpulkan basil-basil penelitian/kajian tentang pendugaan dimensi pohon dan tegakan di Indonesia yang pemah dilakukan dan menyajikannya dalam bentuk sistem informasi (basis data) yang mudah diperoleh dan diakses dengan mudah. Inventarisasi hasil-hasil penelitian tentang pendugaan dimensi pobon dan tegakan di Indonesia dilakukan pada 6 lokasi sumber, yaitu Perpustakaan Pusat IPB, Perpustakaan Fakultas Kehutanan IPB, Perpustakaan Fakultas Kehutanan UGM, Perpustakaan Puslitbanghut dan Konservasi Alam Bogor, Perpustakaan Manggala Wana Bakti Jakarta dan Perpustakaan CIFOR Bogor. Pengambilan data wituk penelitian ini dilakukan mulai dari bulan Maret sampai· Juli 2004. Kemudian dilakukan pengolahan data selama 3 bulan (Agustus- Oktober 2004). Adapun metodologi penelitian yang digunakan adalah menginventarisir seluruh basil penelitian tentang pendugaan dimensi pohon dan tegakan di Indonesia pada 6 sumber pengambilan data, baik yang berbentuk laporan penelitian, skripsi, tesis, disertasi, jwnal dan prosiding. Berdasarkan basil inventarisasi diperoleh sebanyak 284 judul penelitian. Data tersebut kemudian dikelompokkan dalam dua bidang yaitu bidang pendugaan dimensi pohon dan bidang pendugaan dimensi tegakan. Masing-masing bidang dibuat beberapa kategori untuk memudahkan dalam menganalisis data. Pada bidang pendugaan dimensi pobon terdiri dari 6 kategori yaitu 1). pendugaan diameter pohon, 2). pendugaan tinggi pohon, 3). pendugaan volume pobon, 4). pendugaan luas bidang dasar pohon, 5). pendugaan biomassa dan 6). pendugaan faktor bentuk pohon. Sedangkan pada bidang pendugaan dimensi tegakan terdiri dari 7 kategori yaitu 1). Pendugaan volume tegakan, 2). pendugaan luas bidang dasar tegakan, 3). kerapatan pohon, 4). tinggi pohon ratarata, 5). diameter pobon rata-rata, 6). peninggi dan 7). Leaf Area Index (LAI). Dari 284 judul penelitian temyata terdapat 44 judul penelitian tidak hanya masuk dalam 1 kategori saja, melainkan masuk dalam beberapa kategori. Sehingga jum.lah total penelitian untuk seluruh kategori adalah sebanyak 352 buah. Hasil inventarisasi menunjukkan bahwa bidang pendugaan dimensi pohon mempunyai proporsi jumlah penelitian (61,08%) yang lebih banyak daripada bidang pendugaan dimensi tegakan (38,92%). Pada bidang pendugaan dimensi pohon, jumlah penelitian terbanyak diperoleh pada kategori pendugaan volume pohon dengan persentase 62,23% (N=l34). Sedangkan penelitian yang paling sedikit dilakukan adalah pada kategori pendugaan lbds pohon dengan persentase 0% (N=O). Pada bidang pendugaan dimensi tegakan, penelitian terbanyak diperoleh pada kategori pendugaan volume tegakan sebanyak 46, 72% (N=64). Sedangkan penelitian yang paling sedikit dilakukan adalah pada kategori pendugaan LeafA rea Index (LAI) dengan persentase 2, 19% (N=3). Distribusi penelitian berdasarkan tahun penelitiannya menunjukkan bahwa pada kisaran tahun 2001-2004 diperoleh jumlah penelitian yang paling banyak baik untuk bidang pendugaan dimensi pohon maupun untuk bidang pendugaan dimensi tegakan. Sedangkan penelitian paling sedikit dilakukan pada kisaran tahun 1986-1990 untuk bidang pendugaan dimensi pohon dan pada kisaran tahun 1980-1985 untuk pendugaan dimensi tegakan. Dari seluruh kategori yang dibuat, dapat disimpulkan bahwa kategori yang jumlah penelitiannya paling banyak pada kisaran tahun 1980-1985 sampai dengan kisaran tahun 2001-2004 adalah pendugaan volume pohon. Untuk jenis hutan yang paling banyak dijadikan objek penelitian adalah hutan tanaman baik pada bidang pendugaan dimensi pohon (N:=114) maupun untuk bidang pendugaan dimensi tegakan (N:=120). Sedangkan daerah yang paling banyak dijadikan sebagai lokasi penelitian pada bidang pendugaan dimensi pohon dan bidang pendugaan dimensi tegakan adalah Jawa Barat. Jenis pohon yang paling banyak diteliti pada bidang pendugaan dimensi pohon adalah meranti (N=5 I), sedangkan pada bidang pendugaan dimensi tegakan adalah jati dan pinus masing-masing sebanyak 29 buah. Dari ke-6 tempat pengambilan data, Perpustakaan Fakultas Kehutanan IPB memiliki ketersediaan data yang paling banyak. Selain itu, Perpustakaan Fakultas Kehutanan IPB dan Perpustakaan Pusat IPB memiliki fasilitas komputer yang mudah diakses, lengkap dan teratur. Sehingga mempermudah proses inventarisasi data. Kategori pendugaan volume pohon mendominasi judul penelitian di Perpustakaan Fakultas Kehutanan IPB, Perpustakaan Puslitbanghut dan Konservasi Alam Bogor, Perpustakaan Fakultas Kehutanan UGM, Perpustakaan Manggala Wana Bakti Jakarta dan Perpustakaan CIFOR Bogor. Berdasarkan penelitian ini, disarankan agar diadakan penelitian lanjutan dengan tempat pengambilan data dari seluruh swnber publikasi (instansi kehutanan, lembaga penelitian, lembaga pendidikan dan internet) di seluruh Indonesia, sehingga dihasilkan sistem basis data yang lebih lengkap. Selain itu, sebaiknya sistem basis data dan fasilitas komputer pada sumber pengambilan data seperti Perpustakaan Fakultas Kehutanan IPB, Perpustakaan Puslitbanghut dan Konservasi Alam Bogor, Perpustakaan Fakultas Kehutanan UGM, Perpustakaan Manggala Wana Bakti Jakarta, Perpustakaan Pusat IPB dan Perpustakaan CIFOR Bogor perlu ditingkatkan lagi agar mudah diakses, lengkap dan terorganisir, sehingga pihak yang membutuhkan informasi dapat dengan mudah memperolehnya. Hasil penelitian tentang pendugaan tinggi pohon menunjukkan bahwa terdapat cara yang .. lebih efisien untuk mengukur tinggi pohon yaitu berdasarkan hubungan antara tinggi pohon dengan diameter dan umur pohon. Berdasarkan hasil inventarisasi, dapat disimpulkan bahwa metode pendugaan dimensi pohon seperti volume dan diameter pohon. berdasarkan fungsi taper memiliki keakuratan yang tinggi dan lebih luwes dalam penggunaannya dibandingkan dengan metode pendugaan lainnya. Metode lain yang juga memiliki keterandalan cukup tinggi dibandingkan dengan rumus Smalian, Huber, Brereton, Newton dan Bruce adalah metode pendugaan volume pohon berdasarkan Centroid volume. Namun kedua metode pendugaan tersebut masih belum terlalu banyak digunakan dalam penelitian-penelitian, Sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk lebih mengembangkannya. Metode lain yang juga masih jarang digunakan dalam penelitian dan perlu untuk dikembangkan lebih lanjut adalah metode pendugaan volume pohon berdasarkan teknik inventarisasi kualitas pohon. Dalam pendugaan dimensi tegakan, kemungkinan penerapan model struktur tegakan perlu untuk ditinjau lebih lanjut. Namun pengetahuan mengenai model struktur tegakan secara lebih luas masih perlu untuk diteliti lebih lanjut. Pengkajian sebaiknya diarahkan pada kesesuaian suatu model tertentu yang dipandang menguntungkan. Hasil inventarisasi menunjukkan bahwa sudah banyak sekali penelitian tentang penyusunan model untuk tabel volume pohon. Penelitian selanjutnya sebaiknya berupa validasi model-model yang telah tersusun tersebut agar dapat diketahui perfonnansi dari segi bias, ketelitian dan ketepatan dalam menduga volume. Pendugaan dimensi pohon dan tegakan yang saat ini sedang banyak dilakukan adalah dengan teknik penginderaan jauh. Namun penggunaan penginderaan jauh dalarn pendugaan dimensi tegakan terbentur pada mahalnya harga foto udara dan citra satelit, serta tingkat kemampuan penafsiran teknik penginderaan jauh yang masih minim. Melihat prospek manfaat penggunaan potret udara dalarn pendugaan dimensi tegakan di masa yang akan datang, maka perlu dilakukan lagi penelitian-penelitian menggunakan metode tersebut untuk diterapkan di lapangan. Hasil-hasil penelitian menunjukkan bahwa rnetode pengambilan contoh dalam kegiatan inventarisasi hutan yang sering digunakan adalah metode tree sampling. Pengembangan dan penelitian . tentang metode tersebut sampai sekarang masih dilakukan. Sehingga diharapkan metode ini dapat lebih meningkatkan efisiensi dan ketelitiannya dibandingkan dengan metode lain, terutama metode konvensional yang selama ini digunakan PT. Perhutani. Terna lainnya yang juga perlu untuk dikembangkan lebih Ianjut adalah mengenai pendugaan biomassa. Karena sampai sekarang pendugaan biomassa pohon/tegakan lebih banyak dilakukan pada biomassa di atas pennukaan tanah seperti biomassa batang, cabang, daun, ranting dan kulit. Sehingga perlu dilakukan penelitian tentang pendugaan biomassa di bawah permukaan tanah. Berdasarkan basil inventarisasi, diketahui bahwa terdapat banyak basil penelitian yang berguna untuk diterapkan dalam kegiatan pengelolan hutan secara lestari. Selain itu, banyak juga penelitian yang harus dikembangkan di masa datang seperti pendugaan tinggi pohon, lbds pohon dan LAI. Dengan semakin banyaknya penelitian tentang tema-tema yang masih minim tersebut, maka akan makin berkembangnya pengetahuan dan ilmu yang dihasilkan dari penelitian tersebut. Sehingga diharapkan tujuan pengelolaan hutan secara lestari dapat dicapai.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcForest Managementid
dc.titleInventarisasi Hasil-Hasil Penelitian Tentang Pendugaan dimensi Pohon dan Tegakan di Indonesiaid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordPohonid
dc.subject.keywordTegakanid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record