Pengaruh pola pengaturan jarak tanam dan penerapan teknik konservasi terhadap erosi dan aliran permukaan serta produksi buncis(Phascolus vulgaris) pada tanah andosol Pacet, Cianjur
View/ Open
Date
1998Author
Bolifar, Simon
Sinukaban, Naik
Suganda, Husein
Metadata
Show full item recordAbstract
Budidaya sayuran sebagai sumber penghasil pangan sangat penting bagi manusia. Saat ini lahan-lahan yang cocok untuk budidaya tanaman sayuran di dataran tinggi banyak yang beralih fungsi sebagai lokasi pemukiman dan pembangunan rumah peristirahatan (villa), sehingga budidaya tanaman sayuran dikhawatirkan akan beralih ke lahan-lahan sekitar puncak bukit berlereng curam. Apabila tanpa dibarengi usaha konservasi yang baik, maka bahaya kerusakan lahan akibat erosi yang disebabkan hujan dapat terjadi. Apalagi dataran tinggi umumnya memiliki curah hujan tahunan yang lebih tinggi daripada di dataran rendah sekitarnya. Berlandaskan keadaan di atas, maka alternatif pola pengelolaan lahan yang dapat mencegah kerusakan tanah karena erosi dan tetap mempertahankan produktivitas harus terus diteliti.
Penelitian ini dilaksanakan di daerah sentra produksi sayuran Jawa Barat pada tanah Andosols yaitu
desa Batulawang, Pacet, Cianjur dengan ketinggian tempat 1100 meter di atas permukaan Jaut.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh pengaturan tanarn
(pola jarak tanam) dan pengaturan bedengan terhadap aliran permukaan dan erosi serta produksi
buncis pada lahan sayuran di tanah Andosol.
Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan pembeda kelompok adalah kemiringan lereng tempat percobaan yaitu Blok I 12 %, Blok II 16 % dan Blok ill 24 %.
Faktor pertama adalah faktor pengaturan jarak tanam (P) yaitu : pengaturan jarak tanam dengan barisan memotong lereng (Pl), jarak tanam pola segitiga dengan barisan memotong lereng
(P2) yang dibandingkan dengan cara tradisional petani berupa cara penanaman searah lereng
(PO).