Show simple item record

dc.contributor.advisorPartoatmodjo
dc.contributor.advisorMoeljahardjo, Djoko Soedarmo
dc.contributor.advisorRonohardjo, Purnomo
dc.contributor.advisorAshadi, Gatut
dc.contributor.authorHastiono, Sukardi
dc.date.accessioned2023-10-19T03:26:36Z
dc.date.available2023-10-19T03:26:36Z
dc.date.issued1986
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/127117
dc.description.abstractPenggunaan antibiotika sebagai aditif pakan dewasa ini mempunyai pengaruh ganda. Pengaruh yang menguntungkan adalah meningkatkan pertumbuhan badan, efisiensi penggunaan pakan dan produktivitas ternak, sedangkan pengaruh yang merugikan adalah timbulnya kasus-kasus mikosis, resistensi bakterial dan superinfeksi. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan hipotesis di atas, yang dalam hal ini oksitetrasiklin digunakan sebagai antibiotikanya dan variasi populasi khamir, perubahan pada mukosa tembolok dan pertambahan bobot badan sebagai respons yang diharapkan dari padanya. Anak-anak ayam pedaging jantan umur sehari sebanyak 120 ekor digunakan sebagai hewan percobaan, yang dipelihara selama lima minggu dan diberi pakan komersial "non-medicated", yang kemudian anak-anak ayam tersebut dibagi atas lima kelompok perlakuan untuk dosis oksitetrasiklin dari 0, 25, 50, 75 dan 100 ppm yang dibubuhkan pada pakannya. Pertambahan bobot badan diamati setiap minggu, sedangkan jumlah koloni khamir diamati dari hasil pembiakan suspensi tembolok secara "dilution plating" dari 25 persen anak-anak ayam yang dipotong pada akhir percobaan. Suspensi tembolok ini dibiakkan pada medium Sabouraud's Glucose Agar (SGA) dan Malt Agar (MA) dan diinku- basikan pada temperatur 37° C dan 25° C, kemudian dihitung koloni yang tumbuh pada pengenceran yang cocok pada hari-hari ketiga, kelima dan ketujuh. Hasil penelitian adalah sebagai berikut : Jumlah koloni khamir dalam tembolok ayam yang menda- pat oksitetrasiklin meningkat sangat nyata (P<0.01) pada kedua medium tersebut. Puncak peningkatan jumlah koloni khamir pada kedua medium itu terdapat pa- da dosis oksitetrasiklin 75 ppm. Perbedaan tempera- tur terhadap peningkatan jumlah khamir tidak nyata. 2. Pemeriksaan patologik anatomi (PA) dan histopatolo- gik (HP) terhadap tembolok hanya menunjukkan adanya erosi ringan pada mukosanya. Invasi khamir ke dalam mukosa dan reaksi peradangan tidak tampak. 1. 3. Dalam usaha identifikasi ditemukan Candida albicans, C. guilliermondii, C. krusei, C. parapsilosis, C. pseudotropicalis dan C. tropicalis serta Geotrichum sp., Rhodotorula sp., Saccharomyces sp., Torulopsis sp. dan Trichosporon sp. 4. Pertambahan bobot badan tidak nyata, kecuali pada minggu ketiga yang nyata meningkat (P<0.05) pada dosis oksitetrasiklin 50 ppm. Sehubungan dengan hasil penelitian ini, dan untuk meningkatkan perkembangan industri peternakan ayam, khususnya ayam pedaging, beberapa saran diajukan, antara lain agar berhati-hati dalam menggunakan antibiotika terutama dari kelompok tetrasiklin, baik sebagai aditif pakan maupun sebagai bahan terapi. Untuk menghindari dan mengurangi kejadian kandidiasis khususnya dan mikosis lain pada umumnya, dianjurkan untuk memperbaiki sanitasi dan kesehatan peternakan tersebut dan meningkatkan segala as- pek pengelolaannya.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.titlePeningkatan populasi khamir dan pengaruhnya pada mukosa tembolok sebagai respons atas pembubuhan oksitetrasiklin dalam batas dosis aditif pakan ke dalam ransum ayam pedagingid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordChickenid
dc.subject.keywordFeed additivesid
dc.subject.keywordTetracyclinesid
dc.subject.keywordKhamirid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record