Pemetaan Kesesuaian Habitat Rusa Timor (Rusa timorensis) di Pulau Komodo Taman Nasional Komodo
Date
2023Author
Ajirismandiar, Mochammad Naufal
Prasetyo, Lilik Budi
Kusrini, Mirza Dikari
Metadata
Show full item recordAbstract
Rusa timor (Rusa timorensis) merupakan satwa endemik Indonesia yang telah diintroduksi ke berbagai wilayah. Introduksi dilaksanakan dengan berbagai tujuan, salah satunya sebagai mangsa untuk pendukung konservasi jenis lain seperti di Pulau Komodo. Penelitian bertujuan mengidentifikasi kesesuaian habitat rusa timor serta menganalisis komponen habitat yang mempengaruhi distribusinya di Pulau Komodo. Data berasal dari pemasangan camera trap selama 2 minggu di 14 titik yang telah dipasang umpan jagung pada bulan Februari-Maret 2023. Data tambahan keberadaan rusa diperoleh dari pengamatan petugas Balai Taman Nasional Komodo tahun 2022. Analisis data menggunakan multikolinearitas dan maximum entropy menghasilkan model dan nilai kesesuaian habitat. Kehadiran yang diperoleh sebanyak 33 (primer) dan 870 (sekunder). Model kesesuaian habitat yang diperoleh bersifat perfect explanatory (AUC = 0,941) dengan pembagian kelas yaitu tidak sesuai (0,58 ha), kurang sesuai (29.434,28 ha), cukup sesuai (1498,31 ha), sesuai (1309,88 ha) dan sangat sesuai (167,46 ha). Ketinggian, suhu dan number patch menjadi faktor paling berpengaruh dalam kesesuaian habitat rusa timor. Jenis ini menyukai dataran rendah, bersuhu hangat dan tutupan lahan yang bersatu padu. Savana dan hutan musim merupakan tutupan lahan yang paling disukai. Timor deer (Rusa timorensis) is Indonesia’s endemic animal which introduced outside their natural habitat. Introductions are carried out for various purposes, one of which is for support conservationists such as on the Komodo Island. The aims of the study were to identify the suitability of the Timor deer's habitat and analyze the habitat components that influence its distribution on Komodo Island. The data comes from installing camera traps for 2 weeks at 14 points that installed with corn bait in February-March 2023. Supported by data on the presence of deer from the TNK in 2022. Data analysis using multicollinearity and maximum entropy produced model and habitat suitability values. The presence obtained was 33 (primary) and 870 (secondary). (AUC = 0,941) with class divisions are not suitable (0,58 ha), less suitable (29.434,28 ha), quite suitable (1498,31 ha), suitable (1309,88 ha) and very suitable (167,46 ha). Altitude, temperature and number patch are the most influential factors in the suitability of Timor deer habitat. They likes lowlands, warm temperatures and unified land cover. Savana and moonson forest are the most preferred land cover.
