Show simple item record

dc.contributor.advisorNasoetion, Lutfi I.
dc.contributor.advisorSaleh, Karim
dc.contributor.advisorRasyid, Syamsuddin
dc.contributor.authorNoor, Mohammad Amin
dc.date.accessioned2023-10-17T01:03:14Z
dc.date.available2023-10-17T01:03:14Z
dc.date.issued1986
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/126684
dc.description.abstractLokasi penelitian ini dilakukan pada wilayah Kabupaten Barru, dimana dari 5 kecamatan diambil sampel sebanyak 3 kecamatan. Dari masing-masing kecamatan diambil 3 desa contoh dan dari masing-masing desa contoh diambil sebanyak 20 rumah tangga sebagai respondent, sehingga jumlah seluruh respondent adalah 180 Rumah Tangga. Tujuan daripada penelitian ini adalah (1) untuk dapat memberikan jawaban yang jelas tentang peranan sub-sektor peternakan dengan menggunakan analisis ekonomi basis dalam struktur perekonomian Kabupaten Barru terutama kontribusinya terhadap pembangunan daerah. Dengan model yang sama dapat pula dihitung pelipatgandaan pendapatan dan pelipatgandaan tenaga kerja, (2) untuk mengetahui sampai sejauh mana titik impas (break event point) suatu usahatani ternak mengetahui skala usaha yang menguntung- kan dan kemampuan daya dukung wilayah. Peranan subsektor peternakan di Kabupaten Barru terhadap total 1985, PDRB Kabupaten Barru selama tahun 1979 s/d ternyata cukup tinggi yaitu berkisar antara 16.27% s/d 18.18%. Un Angka ini ternyata lebih besar daripada peranan subsektor peternakan Sulawesi Selatan terhadap PDRB Propinsi Sulawesi Selatan, yang hanya mengambil angka sekitar 4.95% s/d 6.49% pada periode yang sama, sehingga nilai LQ untuk Kabupaten Barru sekitar 2.65% s/d 3.29%. Angka tersebut lebih besar dari 1 atau subsektor peternakan me- rupakan salah satu sektor basis untuk Kabupaten Barru. Sejalan dengan nilai LQ yang tinggi didapat pula ni- lai lain pelipatgandaan jangka pendek (Ks) dari r 1979 s/d 1985 sebesar 5.50 s/d 6.61. tahun Kemudian nilai pe- lipatgandaan jangka panjang (K1) sebesar 9.25 s/d 10.72 dan nilai pelipatgandaan tenaga kerja (K) s/d 1.18. sebesar 1.16 Usaha peternakan sapi potong Kabupaten Barru menun- jukkan bahwa untuk pemilikan 4 ekor nilai NPV-nya adalah sebesar Rp 5.732,00 dengan Net B/C sebesar menunjukkan 1.0112, bahwa peternak dengan memiliki/memelihara ini 4 ekor ternak di Kabupaten Barru ternyata sudah mendapatkan keuntungan, namun masih sangat kecil. Untuk ternak ayam ras petelur, pemilikan sebanyak 200 ekor mendapatkan nilai Net B/C sebesar 1.3682. nya dengan memiliki 200 ekor ayam, patkan untung. Arti-peternak sudah menda- Hal tersebut di atas didukung oleh nilai BEP, yaitu bahwa BEP yang terjadi untuk pengusahaan sapi potong adalah sebesar 3.85 dibulatkan 4 ekor dewasa. Dan untuk pengusahaan ayam ras petelur didapatkan BEP sebesar 151.03 atau dibulatkan sebanyak 150 ekor. Daya dukung lahan di Kabupaten Barru pada tahun 1985 tercatat sebesar 98.062 UT (dari hasil perhitungan) masih lebih besar daripada jumlah ternak yang ada sekitar 50.293 UT. Ini yaitu Dengan demikian lahan di wilayah ini masih memungkinkan pertambahan ternak sebanyak 47.769 UT sepanjang sistim pemeliharaan ternak mengalami hal tetap (siteris paribus). Ternyata masih ada 36.11% petani peternak berusaha di bawah titik impas (BEP), sehingga perlu diadakan usaha-usaha untuk mengatasinya. Pada umumnya petani ternak di Kabupaten Barru memanfaatkan limbah pertanian Status pengusahaan tanah untuk lahan penggembalaan bagi petani peternak hanya menguasai lahan di bawah 2.00 Ha per RT. Di samping itu kekurangan modal sangat menghambat petani peternak untuk mengembangkan usahanya, dan perlu ada realokasi lahan dan usaha pemanfaatan sumberdaya lokal.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcZootechnyid
dc.subject.ddcDevelopmentid
dc.titlePeranan sub sektor peternakan dalam pembangunan wilayah Kabupaten Barru, Sulawesi Selatanid
dc.typeThesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record