Show simple item record

dc.contributor.advisorHidayat, Sri Hendrastuti
dc.contributor.authorRachmawati, Rina
dc.date.accessioned2023-10-17T00:19:41Z
dc.date.available2023-10-17T00:19:41Z
dc.date.issued2003
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/126585
dc.description.abstractPenelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh inokualsi ganda dua strain geminivirus terhadap kemunculan gejala penyakit dan kemampuan masing- masing strain geminivirus untuk bermultiplikasi di dalam jaringan inang. Untuk mempelajari interaksi dua strain geminivirus yang menginfeksi bersama-sama dilakukan dua percobaan. Percobaan pertama adalah melakukan pencampuran sumber inokulum geminivirus yang berupa awetan kering, yaitu geminivirus isolat Segunung (2) dengan isolat Yogya, dan klon DNA, yaitu isolat tembakau-Jember (Tob 8) dan cabai-Segunung (1) (PL 8). Pada percobaan dua dilakukan inokulasi tunggal dan inokulasi ganda menggunakan geminivirus isolat Segunung (2) dan isolat Lembang dengan metode penularan melalui B. tabaci ke tanaman tomat dengan periode akuisisi dan periode inokulasi masing-masing selama 48 jam. Ekstraksi asam nukleat dari jaringan tanaman dilakukan dengan menggunakan metode non Phenol. Metode amplifikasi DNA dilakukan mengikuti metode yang dilakukan oleh Rojas et al. (1993) dengan menggunakan sepasang primer universal untuk geminivirus yaitu PAL Iv 1978 dan PAR Ic 715. Metode RFLP dilakukan dengan menggunakan empat macam enzim restriksi endonuklease, yaitu: Bam HI, EcoRI, Hindill dan Pst L Pada percobaan penularan virus secara tunggal, baik geminivirus isolat Segunung (2) maupun isolat Lembang dapat menginfeksi tanaman tomat yang ditunjukkan dengan timbulnya gejala. Gejala yang muncul dari hasil inokulasi ganda kedua virus tersebut merupakan gabungan dari gejala tanaman yang terinfeksi oleh masing-masing isolat secara tunggal, namun petunjuk tersebut belum cukup untuk dapat menentukan terjadinya infeksi ganda. Geminivirus yang diinokulasi ke tanaman tomat berhasil teramplifikasi dengan teknik PCR dan menghasilkan fragmen DNA dengan ukuran 1,6 kb. Analisis pola enzim restriksi pada perlakuan campuran awetan kering sumber inokulum mengindikasikan bahwa konsentrasi DNA virus isolat Yogya lebih tinggi daripada virus isolat Segunung (2). Hasil analisis pola enzim restriksi pada perlakuan campuran klon DNA juga menunjukkan bahwa konsentrasi DNA virus isolat cabai-Segunung (2) dalam klon jauh lebih tinggi daripada konsentrasi DNA virus isolat Tembakau- Jember. Pola enzim restriksi DNA hasil inokulasi ganda menunjukkan bahwa konsentrasi virus isolat Lembang dalam tanaman inang lebih tinggi daripada konsentrasi virus isolat Segunung (2). Meskipun dari hasil pola enzim restriksi DNA pada kejadian inokulasi ganda tidak terlihat pola pemotongan yang baru, namun belum bisa dipastikan tidak terjadi pseudorekombinasi.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcPlant Protectionid
dc.titleInteraksi geminivirus pada kejadian inokulasi gandaid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordgeminivirus strainsid
dc.subject.keyworddouble inoculationid
dc.subject.keywordvirus isolates concentrationid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record