Show simple item record

dc.contributor.advisorWidodo
dc.contributor.authorTriyantoro
dc.date.accessioned2023-10-13T01:21:06Z
dc.date.available2023-10-13T01:21:06Z
dc.date.issued2003
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/126436
dc.description.abstractPenelitian ini bertujuan untuk mengethui tingkat ketahanan empat kultivar talas terhadap penyakit busuk umbi yang disebabkan oleh Fusarium solani dan F. oxysporum. Penelitian dilakukan di Laboratorium Mikologi jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor mulai bulan Februari sampai dengan Juni 2003. Penelitian terdiri atas 4 metode, yaitu perbanyakan isolat Fusarium, inokulasi potongan umbi, sporulasi 4 isolat Fusarium pada Media Taro Agar (TA), dan perhitungan spora hasil inokulasi pada potongan umbi. Kultivar talas yang digunakan adalah Bentul, Ketan, Burkok, dan Loma. Setiap perlakuan dalam metode inokulasi potongan umbi dan perhitungan spora hasil inokulasi pada potongan umbi dilakukan dalam lima ulangan, sedangkan dalam metode sporulasi 4 isolat Fusarium pada Media Taro Agar (TA) dilakukan hanya dalam 4 ulangan. Semua perlakuan tersebut disusun dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial 4x4, terdiri dari faktor pertama yaitu isolat Fusarium dan faktor kedua adalah kultivar talas yang masing-masing terdiri dari 4 taraf. Data yang yang diperoleh diolah dengan sidik ragam yang dilanjutkan dengan uji Tukey (a=0,05) dengan menggunakan program Minitab. Hasil penelitian ini memperlihatkan adanya pengaruh yang nyata kultivar talas dan isolat Fusarium terhadap terjadinya diameter pembusukan umbi, kedalaman pembusukan umbi, masa inkubasi, sporulasi pada media TA, dan sporulasi pada potongan umbi. Adanya interaksi antara kultivar talas dan isolat Fusarium juga berpengaruh nyata terhadap terjadinya kedalaman pembusukan umbi, masa inkubasi, sporulasi pada media TA, dan sporulasi pada potongan umbi, namun tidak berpengaruh nyata terhadap diameter pembusukan umbi. Burkok merupakan kultivar yang lebih tahan dari pada Bentul, Ketan, dan Loma karena diameter pembusukan umbi yang terjadi pada Burkok paling kecil, begitupun dengan kedalaman pembusukan umbi yang terjadi pada Burkok merupakan yang terendah. F. solani SGA 01 merupakan isolat yang paling virulen dari pada ketiga isolat lainnya karena mampu menyebabkan diameter pembusukan umbi paling besar dan kedalaman pembusukan umbi paling tinggi. Variasi masa inkubasi hasil penelitian ini sangat kecil, hanya berkisar antara 2 sampai 3 hari. Hasil sporulasi 4 isolat Fusarium pada media TA menunjukkan bahwa talas Bentul merupakan kultivar yang rentan karena pada kultivar inilah semua isolat Fusarium menghasilkan spora dalam jumlah yang paling banyak, sedangkan jika melihat sporulasi pada potongan umbi, tampak bahwa semua isolat Fusarium menghasilkan spora dalam jumlah lebih banyak pada talas Ketan, Loma, dan Bentul dibandingkan jumlah spora yang dihasilkan semua isolat Fusarium jika diinokulasikan pada talas Burkok. Spora yang dihasilkan 4 isolat Fusarium pada media TA lebih banyak dibandingkan pada potongan umbi.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcPlant Protectionid
dc.titleSkrining ketahanan kultivar talas terhadap penyakit busuk umbi yang disebabkan oleh Fusarium solani (Mart.) Sacc. dan F. oxysporum schlechtid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordFusarium solaniid
dc.subject.keywordF. oxysporumid
dc.subject.keywordincubationid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record