Potensi Pemanenan Air Hujan Bagi Masyarakat Perkotaan (studi kasus: DAS Sunter, Jakarta Pusat)
Abstract
Jakarta Pusat menjadi wilayah yang sering menghadapi masalah hidrologi seperti banjir dan kelangkaan air bersih. Pola pemakaian air yang tidak efisien, perubahan tata guna lahan, dan penurunan kualitas air tanah menjadi beberapa faktor penyebab masalah hidrologi di Jakarta Pusat. Pemanenan air hujan (PAH) merupakan salah satu upaya dalam mengatasi masalah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan zona potensial PAH di Jakarta Pusat, khususnya pada Daerah Aliran Sungai (DAS) Sunter. Penentuan zona potensial PAH dilakukan melalui analisis keputusan multikriteria berdasarkan Analytic Hierarchy Process (AHP) dengan mempertimbangkan parameter luas atap, koefisien limpasan, kemiringan lereng, dan kepadatan drainase. Hydrologic Engineering Center’s - Hydrologic Modeling System (HEC-HMS) digunakan untuk menyimulasikan limpasan permukaan. Berdasarkan simulasi, zona PAH perkotaan terbagi menjadi 19,95 % zona potensi tinggi, 67,53 % zona potensi sedang, dan 12,52 % zona berpotensi rendah. Kombinasi metode AHP dan model hidrologi HEC-HMS dapat memberikan panduan terhadap penentuan zona potensial PAH di area perkotaan maupun sub-DAS/DAS skala besar.