Show simple item record

dc.contributor.advisorSiswanto; Sasmita, D.
dc.contributor.advisorWiryokusumo, H.
dc.contributor.advisorSetyopurnomo, Rudy
dc.contributor.authorAkhirson, Armaini
dc.date.accessioned2023-09-22T03:30:16Z
dc.date.available2023-09-22T03:30:16Z
dc.date.issued1993
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/125265
dc.description.abstractDewasa ini kondisi masa depan akan diwarnai tingkat persaingan yang cukup ketat, maka untuk dapat memimpin dalam persaingan tersebut haruslah mempunyai keunggulan (faktor yang dominan) dalam hal .ini adalah proses pengendalian persediaan bahan baku. Sehingga proses produksi tidak terganggu dan diharapkan akhirnya produk tersebut dapat dipasarkan tepat pada waktunya, disisi lain sekaligus juga diupayakan penghematan atas biaya persediaan bahan baku. Menyadari akan kondisi tersebut, maka PT X Indonesia dalam rangka menjaga agar proses produksi tidak terganggu dan sekaligus juga mengadakan penghematan biaya persediaan bahan baku, maka dilakukan berbagai upaya pengendalian bahan baku. Salah satu model yang digunakan adalah forecasting kebutuhan bahan baku selama 6 bulan kedepan yang diterapkan perusahaan secara hati-hati. Dari hasil penelitian penulis, maka salah satu usulan yang cukup menarik dalam upaya penghematan biaya persediaan bahan baku adalah melalui model pendekatan Economic Order Quantity (Jumlah Pemesanan yang Ekonomis/ EOQ). Model ini sangat penting bagi perusahaan mengingat permasalahan yang timbul adalah pembelian persediaan bahan baku selama ini dilakukan perusahaan terlalu berlebihan sehingga tingginya biaya yang ditanggung oleh perusahaan. Kelebihan dari model ini adalah diperhatikan berapa besar biaya oppotunitas dari bahan baku dan gudang, biaya bunga hutang serta biaya keusangan bahan baku. Bila melihat kondisi yang ada diperusahaan, maka model Economic Order Quantity (EOQ) sangat cocok sekali diterapkan pada persediaan bahan bakunya karena kondisi bahan baku seperti waktu tunggu (lead time), jumlah permintaan dalam setahun dan harga bahan baku sesuai dengan asumsi-asumsi yang melandasi model ini. Dari hasil perhitungan, maka bila perusahaan menerapkan model ini diharapkan akan ada penghematan biaya persediaan bahan baku sebesar US$ 165,452 atau dengan kata lain bila perusahaan tidak meperhatikan model ini maka tambahan biaya persediaan bahan baku yang -harus ditanggung dibandingkan dengan jumlah pembelian yang ekonomis sebesar 7,72 %. Untuk mendukung penerapkan model ini, maka salah satu cara yang sebaiknya dilakukan adalah dalam bentuk kerjasama antara perusahaan dengan vendor (supplier)nya, yaitu "consigment". Disamping kerjasama di atas, maka kerjasama antar departemen dalam lingkungan perusahaan harus tercipta, karena antara departemen yang satu dengan yang lain saling berkaitan seperti; Departemen Pembelian (Purchasing Departemnt) bertugas mengadakan kontrak pembelian, Depelopment Departement bertugas meriset calon vendor dan General Affair Director bertugas perijinan dengan pemerintah setempat.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcEconomicsid
dc.subject.ddcRaw materialsid
dc.titleOptimalisasi persediaan bahan baku melalui pendekatan economic order quantity (EOQ) pada PT X Indonesiaid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordRaw materials suppliesid
dc.subject.keywordEconomic order qualityid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record