dc.description.abstract | Indonesia merupakan salah satu negara penghasil kelapa sawit terbesar di dunia setelah Malaysia. Produksi kelapa sawit yang meningkat, Juga dibarengi dengan bertambahnya limbah kelapa sawit yang merupakan produk sampingan dari pengolahan kelapa sawit tersebut, seperti tandan kosong, biji, cangkang, dan ampas pres kelapa sawit. Pemanfaatan limbah kelapa sawit terutama tandan kosong dan ampas pres belum intensif. Sedangkan keduanya berpotensi sebagai salah satu sumber bahan organik, Hal ini dikarenakan sulitnya bahan terombak akibat dari kandungan lignin yang tinggi. Pengomposan dengan teknik tertentu merupakan salah satu cara dalam mempercepat dekomposisi ampas pres kelapa sawit. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pemberian inokulum Neurapara sitaphila dan pengaruh Hltmicala lanltginosa dalam mempercepat dekomposisi ampas pres kelapa saw.it. Percobaan pengomposan disusun dalam Rancangan Acak Len9kap (RALi dengan 3 ulangan, yang terdiri dari 8 perlaf;uan melipL1ti: ampas pres (KT), Neuraspara sitaphila I NS I , Humicala lanuginaa ( HL) , kombinasi Neurospora sitaphila dan Humicala lanuginaa (NS+HL), Urea dan TSP (N+P), dan Neurospora sitophila, l·lumi.cola lanuginosa serta inokulum yang dikombinasikan dengan hara Urea dan TSP (NS+N+P, HL+N+P, dan NS+HL+N+P). Hasil penelitian menunJukkan bahwa pemberian inokulum tunggal Neurospora sitophila (NS) dan Humicola Januginosa (HL) dan kombinasinya dapat lebih mempercepat dekomposisi ampas pres pres kelapa sawit. Hal ini ditunjukkan oleh meningkatnya sL1hu, penyusutan volume, laju evolusi CO:., C/N. kandungan amonium dan nitrat serta menurunkan nisbah Sedangkan nilai pH (1:2,5) berfluktuasi pengomposan. Penambahan inokulum akan semakin selama baik pengaruhnya dalam mempercepat dekomposisi ampas pres kelapa sawit, bila kedua inokulum dikombinasikan (NS+HL). ... | id |