dc.description.abstract | Kabupaten Bogor merupakan salah satu kawasan pendukung ibukota DKI
Jakarta selain Kota Bogor, Bekasi, Depok dan Tangerang, sekaligus hinterland bagi
Kota Bogor sendiri yang telah banyak mengalami perubahan penggunaan lahan
akibat perkembangan wilayah yang pesat yang dipicu oleh pertambahan penduduk.
Pertambahan penduduk ini mempengaruhi penggunaan lahan akibat meningkatnya
kebutuhan manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan dan pola
perubahan penggunaan lahan, mengetahui tingkat perkembangan wilayah dan
pengaruh keterkaitan perubahan penggunaan lahan terhadap indeks perkembangan
wilayah dengan mengambil studi kasus di Wilayah Pengembangan Bogor Barat
Kabupaten Bogor. Wilayah Pengembangan Bogor Barat merupakan salah satu
wilayah pengembangan di Kabupaten Bogor yang direncanakan menjadi kabupaten
baru. Pesatnya tingkat perkembangan wilayah dan laju urbanisasi di ibukota Jakarta
dan sekitarnya menyebabkan dinamika perubahan penggunaan lahan juga terjadi di
Wilayah Pengembangan Bogor Barat. Oleh karena itu, perencanaan dan
pengendalian akan penggunaan lahan harus diperhatikan agar tidak menjadi
rintangan ketika wilayah tersebut menjadi suatu wilayah administrasi baru. Wilayah
Pengembangan Bogor Barat memiliki luas ± 132,793.70 ha, dengan penggunaan
lahan yang beragam. Dari hasil penelitian yang dilaksanakan dengan mengambil
data di tahun 2000, 2006, 2011, 2015 dan 2018, dapat diketahui bahwa dari tahun
ke tahun, Wilayah Pengembangan Bogor Barat mengalami perubahan penggunaan
lahan. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2017 sampai Juni 2018.
Penggunaan lahan di Wilayah Pengembangan Bogor Barat didominasi oleh ladang
/ tegalan, kemudian sawah, hutan, tanaman tahunan, lahan tidur, lahan terbangun,
badan air dan pertambangan, dengan 11 pola perubahan yang dominan dengan luas
lebih dari 1,000 ha. Hasil analisis korelasi menunjukkan bahwa secara umum
penggunaan lahan di Wilayah Pengembangan Bogor Barat memiliki keterkaitan
dalam mempengaruhi tingkat perkembangan wilayah, walaupun keterkaitannya
tidak terlalu kuat. Satu-satunya jenis perubahan penggunaan lahan yang memiliki
korelasi positif yang kuat terhadap tingkat perkembangan wilayah adalah perubahan dari sawah menjadi lahan terbangun, dengan nilai korelasi sebesar 0.76. | id |