Rekayasa Material Peredam Getaran Jenis Viskoelastik dari Komposit Partikulat - Kompon Karet Alam
Date
2023-08Author
Cifriadi, Adi
Sugita, Purwantiningsih
Kemala, Tetty
Nikmatin, Siti
Metadata
Show full item recordAbstract
Penggunaan carbon black untuk pembuatan produk karet ramah lingkungan
semakin dikurangi dan bahkan dihindari dalam rangka mengurangi emisi CO2.
Hal ini sejalan dengan tuntutan penggunaan bahan kimia ramah lingkungan dan
berkelanjutan pada industri barang jadi karet yang semakin kuat. Penelitian
biokarbon dari bahan baku biomassa sebagai bahan pensubstitusi carbon black
semakin menarik dilakukan untuk mengatasi permasalahan lingkungan tersebut.
Beberapa sifat penting sebagai material peredam getaran yang baik dapat
ditunjukkan dengan nilai yang sesuai dengan persyaratan produk peredam getaran,
seperti: sifat peredaman getaran, dinamik, mekanik, dan ketahanan terhadap
panas. Karet alam (NR) tergolong sebagai material karet yang memiliki kapasitas
peredam getaran yang rendah dibandingkan dengan karet sintetis. NR perlu
dilakukan rekayasa bahan sehingga dapat diaplikasikan sebagai material peredam
getaran jenis viskoelastik. Penelitian rekayasa NR sebagai material peredam
getaran jenis viskoelastik dapat dilakukan melalui rekayasa kerapatan tautan
silang pada matriks NR dan rekayasa peningkatan sifat kekakuan pada komposit
NR. Peningkatan sifat kekakuan komposit karet dapat dilakukan dengan
penambahan filler. Oleh karena itu, biokarbon berbasis biomassa memiliki potensi
yang besar dapat diaplikasikan sebagai filler karet untuk mensubstitusi carbon
black komersial berbasis minyak bumi, khususnya sebagai filler komposit karet
untuk pembuatan produk peredam getaran ramah lingkungan.
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah, tujuan penelitian ini
adalah (1) menetapkan pengaruh rasio sulfur terhadap bahan pemercepat 2-2’-
dithiobenzothiazole (MBTS) terhadap karakteristik kematangan kompon karet,
jenis dan jumlah kerapatan tautan silang sulfida, sifat mekanik, elastis, dinamik,
peredaman getaran, suhu transisi kaca (Tg), ketahanan panas, dan kestabilan
termal pada vulkanisat NR, (2) menetapkan pembuatan dan karakterisktik kimia,
fisika, gugus fungsional aktif pada permukaan, dan morfologi permukaan filler
biokarbon dari bahan pati singkong dan kayu asem, (3) menetapkan pengaruh
filler biokarbon dari bahan pati singkong dan kayu asem terhadap karakteristik
komposit NR sebagai material peredam getaran jenis viskoelastik yang ramah
lingkungan.
Rekayasa matriks NR dilakukan melalui perubahan struktur rantai molekul
NR dengan pengaturan rasio bahan sulfur terhadap bahan pemercepat MBTS.
Pengaturan rasio ini dapat mempengaruhi jenis dan jumlah kerapatan tautan silang
sulfida yang terbentuk pada vulkanisat NR. Pengaturan rasio sulfur terhadap
bahan pemercepat dilakukan untuk meningkatkan sifat kekuatan bahan dan
ketahanan terhadap panas dari matriks NR. Sedangkan rekayasa sifat kekakuan
dan viskoelastisitas bahan dengan penambahan bahan pengisi (filler) biokarbon
dari bahan pati singkong dan kayu asem dilakukan untuk meningkatkan sifat
dinamik dan peredaman getaran. Kedua teknik rekayasa bahan tersebut
ditargetkan menghasilkan komposit NR untuk diaplikasikan sebagai material
peredam getaran jenis viskoelastik yang ramah lingkungan.
Biokarbon dari bahan pati singkong dan kayu asem digunakan sebagai filler
komposit NR untuk pembuatan material peredam getaran jenis viskoelastik. Filler
biokarbon tersebut dibuat melalui teknik pirolisis tanpa oksigen (O2) dari
biomassa pada suhu 450 oC selama 7 jam dan melalui pengecilan ukuran partikel
menggunakan planetary ball mill dengan rasio berat serbuk biokarbon terhadap
bola-bola penggilas dari bahan zirconia sebesar 1:4,5 pada 125 rpm selama 2 jam.
Karakteristik kimia, fisika, gugus fungsional aktif pada permukaan, dan morfologi
permukaan filler biokarbon dari bahan pati singkong dan kayu asem ditentukan
dan dibandingkan dengan karakteristik filler carbon black komersial (CB N990).
Hasil uji menunjukkan bahwa sifat kimia (kadar air, kadar zat mudah
menguap, kadar abu, kadar karbon terikat, dan pH) dan sifat fisika (ukuran
partikel, luas permukaan metode BET dan Langmuir, volume pori total, dan
diameter pori rata-rata) biokarbon dari bahan pati singkong menghasilkan nilai
tidak berbeda nyata dengan sifat-sifat tersebut pada carbon black komersial CB
N990. Sedangkan sifat kimia pada biokarbon dari bahan kayu asem lebih rendah
dibandingkan dengan biokarbon dari bahan pati singkong dan carbon black
komersial CB N990. Berdasarkan hasil uji ini, dapat disimpulkan bahwa
biokarbon dari bahan pati singkong memiliki potensi yang besar sebagai filler
komposit karet dan bahan pensubstitusi carbon black komersial CB N990.
Rekayasa matriks NR yang dilakukan melalui peningkatan rasio sulfur
terhadap bahan pemercepat MBTS dapat mempengaruhi jumlah dan jenis tautan
silang sulfida yang terbentuk pada vulknisat NR. Peningkatan rasio ini dapat
meningkatkan kerapatan tautan silang total, sifat kekuatan bahan (kekuatan tarik
dan sobek), sifat elaastis, dan ketahanan terhadap panas dari vulkanisat NR.
Dalam penelitian ini, kerapatan tautan silang total tertinggi pada vulkanisat NR
dihasilkan pada nilai 7,03 x 10-5 mol/g dan kekuatan bahan terbaik (kekuatan tarik
25,2 MPa dan kekuatan sobek 28,5 N mm-2
) diperoleh dari vulkanisat NR
mengandung rasio sulfur terhadap bahan pemercepat MBTS sebesar 2,15. Rasio
ini juga dihasilkan pengujian ketahanan panas memenuhi spesifikasi dari
parameter tersebut pada produk karet bantalan bangunan tahan gempa sesuai
dengan persyaratan EN 15129.
Rekayasa sifat kekakuan dan viskoelastisitas bahan dengan penambahan
filler biokarbon dari bahan pati singkong dan kayu asem pada komposit NR dapat
meningkatkan sifat kekakuan, dinamik, dan peredaman getaran. Berdasarkan hasil
penelitian ini dapat disimpulkan bahwa sifat bahan dari komposit NR filler
biokarbon dari bahan pati singkong dan kayu asem telah memenuhi spesifikasi
pada persyaratan EN 15129 sebagai material komposit karet untuk aplikasi produk
karet bantalan pada bangunan tahan gempa jenis High Damping Rubber Bearing
(HDRB) dan memiliki keunggulan sebagai material peredam getaran jenis
viskoelastik ramah lingkungan.