Show simple item record

dc.contributor.advisorDarmawan, I Wayan
dc.contributor.authorAlipraja, Irsan
dc.date.accessioned2023-09-19T04:11:47Z
dc.date.available2023-09-19T04:11:47Z
dc.date.issued2010
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/124875
dc.description.abstractDalam kehidupan kita sehari-hari, kayu merupakan bahan yang sangat sering dipergunakan untuk tujuan penggunaan tertentu. Terkadang sebagai barang tertentu, kayu tidak dapat digantikan dengan bahan lain karena sifat khasnya. Bahkan dalam bentuk turunannya seperti kayu lapis, papan partikel, papan serat dan papan semen, kayu telah menjadi bahan bangunan yang berharga. Dalam penggunaannya setiap jenis kayu umumnya akan mengalami proses pengerjaan seperti pemotongan, pembelahan, pengupasan, pengetaman, pembentukkan, pembubutan, atau pelubangan. Indikasi keberhasilan dalam suatu proses pengerjaan kayu secara garis besar ditentukan oleh beberapa parameter, diantaranya kualitas hasil pengerjaan, masa pakai pisau, dan konsumsi energi listrik. Berdasarkan pengalaman industri, masa pakai pisau merupakan parameter yang sangat penting, terutama dalam menentukan biaya produksi dan produktifitas. Dalam industri berskala besar, laju penumpulan mata pisau yang tinggi akan menyebabkan pisau harus sering diganti dan diasah, sehingga menghambat proses produksi (menurunkan produktifitas) dan meningkatkan biaya produksi. Sehubungan dengan hal tersebut, pada penelitian ini dilakukan pengujian daya tahan aus pisau pengerjaan kayu (High Speed Steel dan Tungsten Carbide). Pengujian daya tahan aus pisau dilakukan dalam dua tahap, yaitu uji secara mekanis dan uji secara kimiawi. Uji daya tahan aus secara mekanis dilakukan dengan cara memotong tiga jenis kayu tropis (Damar Laut, Mersawa, dan Kelapa Sawit) dan dua jenis produk komposit (Papan Serat dan Papan Semen). Uji daya tahan aus secara kimiawi dilakukan dengan cara mereaksikan bahan pisau dengan zat ekstraktif kayu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan ekstraktif memberikan kontribusi yang besar terhadap laju keausan secara kimiawi. Kelapa Sawit dan Mersawa memiliki kandungan ekstraktif yang bersifat paling korosif dibandingkan jenis kayu lain yang diuji. Daya tahan aus secara mekanis dipengaruhi oleh adanya bahan abrasif kayu, khususnya silika baik pada kayu maupun produk komposit. Kayu Mersawa menyebabkan aus pisau paling cepat diantara jenis kayu solid. Selanjutnya pada produk komposit Papan Semen menyebabkan jenis pisau high speed steel rusak karena tingkat bahan abrasif yang tinggi.id
dc.language.isoidid
dc.subject.ddcForestryid
dc.subject.ddcForest productid
dc.titleKarakteristik aus pisau pengerjaan kayu karena pengaruh ekstraktif dan bahan abrasif yang terkandung pada kayu dan kayu kompositid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordDaya tahan ausid
dc.subject.keywordHigh speed steelid
dc.subject.keywordTungsten catbideid
dc.subject.keywordSilika ekstraktifid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record