View Item 
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Undergraduate Theses
      • UT - Faculty of Forestry and Environment
      • UT - Silviculture
      • View Item
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Undergraduate Theses
      • UT - Faculty of Forestry and Environment
      • UT - Silviculture
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      Intensitas cahaya, suhu, kelembaban dan perkembangan akar akasia (Acacia mangium Wild.) pada umur tegakan berbeda di KPH Bogor

      Thumbnail
      View/Open
      Fulltext (671.8Kb)
      Date
      2010
      Author
      Pratama, Rifqi
      Wijayanto, Nurheni
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Agroforestri saat ini merupakan salah satu alternatif penggunaan lahan yang dianggap sesuai dalam mengatasi perluasan degradasi lahan, meningkatkan produktivitas hutan rakyat persatuan luas, sehingga dapat meningkatkan suatu perekonomian masyarakat di pedesaan dan di sekitar kawasan hutan. Dalam rangka mengembangkan program agroforestri yang bisa menyatukan program kehutanan (reboisasi, rehabilitasi atau penghijauan) dan pertanian (tanaman pangan, hortikultura), maka perlu diketahui pertumbuhan tanaman kehutanan dan tanaman pertanian yang ditanam dalam tempat dan waktu yang sama. A. mangium merupakan jenis pohon yang banyak disukai masyarakat, karena cepat tumbuh, pemeliharaan mudah dan kayunya dapat digunakan untuk beragam manfaat seperti kayu perkakas, kayu bakar, daunnya untuk pakan ternak serta pembuatan kompos. Tumbuhan membutuhkan cahaya untuk dapat berkembang dan tumbuh secara baik. Cahaya dalam bentuk intensitas berpengaruh terhadap pertumbuhan secara langsung melalui fotosintesis, pembukaan stomata dan sintesis klorofil. Penelitian ini bertujuan untuk : (1) mengukur intensitas cahaya pada tegakan A. mangium dengan tahun tanam berbeda; (2) mengetahui pengaruh suhu dan kelembaban pada tegakan A. mangium; (3) mengetahui interaksi antara intensitas cahaya dan penutupan tajuk; (4) mengetahui tanaman pertanian yang cocok atau sesuai ditanam di bawah tegakan A. mangium. Percobaan dilakukan pada bulan Oktober 2009 sampai Desember 2009, di RPH Tenjo, BKPH Parung Panjang, KPH Bogor. Bahan penelitian berupa tegakan A. mangium dengan jarak tanam 3 m x 3 m pada masing-masing areal hutan Perhutani yang berumur 1 tahun (tegakan tahun 2008), 2 tahun (tegakan tahun 2007) dan 3 tahun (tegakan tahun 2006). Letak plot tersebut berada pada petak 13, 10, dan 9. Plot pengamatan yang digunakan berupa petak persegi panjang dengan ukuran 15 m x 20 m yang dipilih secara purposive sampling (sengaja) berdasarkan pertumbuhan pohon yang baik (bebas dari hama dan penyakit). Intensitas cahaya, suhu, kelembababan, perkembangan akar dan penutupan tajuk umur satu sampai tiga tahun pada tegakan A. mangium diukur di dalam plot sampling berukuran 15 m x 20 m. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai intensitas cahaya dalam tegakan A. mangium umur 1, 2 dan 3 tahun berturut-turut 47,04%, 45,41% dan 42,47%, sedangkan persentase penutupan tajuk adalah 29,17%, 49,74% dan 69,87%. Kedua faktor pertumbuhan tersebut secara signifikan menunjukkan nilai yang berbanding terbalik, semakin tinggi usia tegakan semakin rendah intensitas cahaya dan semakin tinggi penutupan tajuk. Suhu dan kelembaban pada petak contoh tegakan A. Mangium umur 1, 2 dan 3 berkisar antara 30,04 sampai dengan 30,420C dan 50,27 sampai dengan 55,47%. Tegakan A. mangium umur 1, 2 dan 3 tahun, nilai perkembangan akarnya berturut-turut 0,78 m, 0,96 m dan 1,40 m secara horisontal dan 6,66 m, 7,66 m dan 9,44 m secara vertikal (ke dalam dari permukaan). Untuk melihat kualitas pertumbuhan A. mangium yang diamati, maka dilakukan pula pengukuran terhadap tegakan A. mangium dan sebagai indikator yang digunakan adalah dimensi pohon, berupa diameter dan tinggi yang berkaitan dengan luas tajuknya pada A. mangium. Tegakan yang diamati tidak memiliki tanaman pertanian yang ditanam secara tumpangsari. Tegakan A. mangium yang diamati ditemukan tanaman lain yang tumbuh di bawahnya seperti mindi (Melia azedarach L.), puspa (Schima wallichii), dan harendong (Melastoma malabathricum). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sampai 3 tahun tegakan A. mangium dapat ditanam bersama dengan tanaman tumpangsari jika dilihat dari intensitas cahaya, suhu, dan kelembaban. Tegakan A.mangium dengan jarak tanam 3 m x 3 m di tahun ketiga memiliki perakaran yang saling tumpang tindih, sehingga untuk keberlanjutan kegiatan agroforestri maka harus dilakukan penjarangan. Penutupan tajuk yang semakin rapat dengan bertambahnya umur tanaman pokok terutama pada tahun ketiga perlu disarankan memilih tanaman yang tahan naungan dan mempunyai nilai ekonomi yang tinggi. Tegakan A. mangium pada tahun ketiga memerlukan penjarangan, sehingga kegiatan tumpangsari bisa dilakukan lebih dari 3 tahun. Tiga spesies tanaman pertanian yang cocok untuk ditanam di bawah tegakan A. mangium adalah padi gogo galur jati luhur, kapolaga, dan kacang koro.
      URI
      http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/124868
      Collections
      • UT - Silviculture [1441]

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository
        

       

      Browse

      All of IPB RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      Application

      google store

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository