Show simple item record

dc.contributor.advisorKosmaryandi, Nandi
dc.contributor.advisorPriyono, Agus
dc.contributor.authorAinah, Hajah
dc.date.accessioned2023-09-19T04:05:56Z
dc.date.available2023-09-19T04:05:56Z
dc.date.issued2010
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/124861
dc.description.abstractPesut (Orcaella brevirostris) merupakan satwa yang dilindungi UU dan termasuk kedalam Apendiks I CITES 2009. Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis hubungan antara persepsi dan sikap masyarakat dengan kondisi habitat pesut di Danau Semayang dan Danau Melintang saat ini untuk kelestarian pesut serta merumuskan upaya-upaya yang diperlukan untuk kelestariaan pesut. Penelitian dilakukan di Danau Semayang dan Melintang serta masyarakat sekitarnya, penelitian dilakukan pada bulan Juli hingga bulan Agustus 2009. Alat dan bahan yang digunakan adalah kuesioner, botol contoh air, tali dengan pemberat, secchi disk, kertas lakmus, arloji, jaring insang dan perahu motor. Jenis data yang dikumpulkan yaitu data karakteristik habitat pesut dan data persepsi dan sikap masyarakat terhadap pesut. Data persepsi dianalisis menggunakan skala likert sedangkan data sikap dianalisis secara deskriptif. Persepsi yang diberikan masyarakat terhadap kelestarian pesut positif, berdasarkan hasil analisis skala likert “Peraturan pemerintah sangat berperan dalam usaha pelestarian pesut” mempunyai nilai tertinggi dibandingkan variabel yang lainnya. Skor yang diperoleh adalah 523 dengan rata-rata 4,36, artinya masyarakat menyadari bahwa campur tangan pemerintah sangat dibutuhkan agar pesut tetap lestari. Berdasarkan hasil wawancara terhadap masyarakat, ada beberapa sikap masyarakat yang berdampak negatif terhadap habitat pesut yaitu masyarakat membuang sampah, mandi, mencuci pakaian dan membuat kakus di sungai. Kedalaman perairan Danau Semayang (1,15 m–2 m) dan Melintang (0,75 m-1,50 m) saat ini tidak memungkinkan pesut untuk tetap hidup pada kedua danau ini, mengingat ukuran pesut yang cukup besar. Produktivitas relatif ikan pada kedua danau ini sangat rendah yaitu 1,8 kg/jaring insang/hari untuk Danau Semayang dan 2,25 kg/jaring insang/hari untuk Danau Melintang. Frekuensi lalu lintas perairan di muara Sungai Pela pada hari libur lebih padat dibandingkan hari kerja dengan masing-masing 55 lintasan/jam dan 54 lintasan/jam. Sedikitnya produktivitas relatif ikan dan padatnya lalu lintas perairan menyebabkan pesut tidak ditemukan pada kedua danau ini, karena pesut menyukai daerah perairan yang banyak terdapat ikan dan perairan yang tenang. Berdasarkan permasalahan di atas, upaya yang dapat dilakukan yaitu melakukan pengelolaan terhadap habitat pesut agar sesuai dengan kriteria habitat yang disukainya, seperti menetapkan daerah-daerah habitat pesut menjadi kawasan pelestarian alam, melakukan pengerukan pada Danau Semayang dan Melintang, membuat jalur alternatif lalu lintas, menegakkan hukum secara tegas terhadap pelanggaran dalam hal menangkap ikan, membuat peraturan dalam hal pemasangan alat tangkap ikan. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengubah sikap masyarakat yaitu dengan cara memberikan pengetahuan mengenai manfaat dari menjaga kesehatan lingkungan. Pengetahuan kesehatan lingkungan dianggap penting karena dapat direkayasa untuk mengubah sikap terhadap habitat pesut. Melibatkan masyarakat dalam usaha kesehatan lingkungan, membuat suatu kegiatan pemberdayaan masyarakat. Kata kunci: Pesut mahakam, habitat, persepsi dan sikapid
dc.language.isoidid
dc.subject.ddcForestid
dc.subject.ddcEcotourismid
dc.titlePerspektif kelestarian pesut mahakam (Orcaella brevirostris Gray 1886) berdasarkan habitat serta persepsi dan sikap masyarakat: studi kasus masyarakat sekitar danau semayang dan danau melintangid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordIrrawadi dolphinid
dc.subject.keywordHabitatid
dc.subject.keywordPerception and attitudeid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record