dc.description.abstract | Kayu-kayu yang berasal dari hutan rakyat kini mulai banyak digunakan
karena semakin langkanya ketersediaan kayu dari hutan alam. Salah satu contoh
dan yang juga digunakan dalam penelitian ini adalah kayu durian (Durio
zibethinus Murr.) asal Desa Cibeureum, Dramaga, Bogor. Dengan kelas awet
yang rendah (Kelas IV-V) dan keterawetan yang sukar maka penggunaan kayu ini
sangat terbatas. Agar pemakaian kayu durian menjadi lebih maksimal, maka kayu
perlu diawetkan. Karena keterawetannya sukar, sebelum diawetkan kayu harus
diberi perlakuan awal. Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk
mempelajari pengaruh perbedaan lama waktu perebusan (30-, 60-, dan 90 menit)
dan perbedaan konsentrasi larutan bahan pengawet Diffusol-CB (3-, 4-, dan 5%)
terhadap penetrasi dan retensi. Dari perlakuan tersebut diharapkan ditemukan
perlakuan yang memberikan nilai penetrasi dan retensi yang optimal. Metode
pengawetan yang digunakan adalah metode rendaman dingin, sedangkan
rancangan percobaannya adalah rancangan faktorial berblok. Analisis lanjutan
dilakukan dengan uji wilayah berganda Duncan dimana kombinasi perlakuan
ditetapkan sebanyak 3 kali ulangan. Sebagai blok adalah bagian batang yaitu
pangkal, tengah dan ujung.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa hanya unsur boron yang masuk ke
dalam kayu dengan nilai rata-rata keseluruhan berkisar antara 0,43-0,86 cm.
Bagian batang, konsentrasi larutan bahan pengawet, lama perebusan, dan interaksi
antara konsentrasi bahan pengawet dan lama perebusan semuanya tidak
berpengaruh secara nyata terhadap nilai penetrasi. Rata-rata penetrasi kayu yang
tidak direbus (kontrol) lebih rendah dibandingkan penetrasi kayu yang direbus;
berturut-turut 0,50 cm dan 0,65 cm (pangkal); 0,72 cm dan 0,74 cm (tengah); dan
0,70 cm dan 0,74 cm (ujung). Secara keseluruhan rata-rata penetrasi pada kayu
yang tidak direbus adalah 0,64 cm, sedangkan pada kayu yang direbus sebesar
0,71 cm. Penetrasi terdalam (0,77 cm) terdapat pada kayu yang direbus selama 60
menit dan diawetkan dengan bahan pengawet berkonsentrasi 5%. | id |