Show simple item record

dc.contributor.advisorPadlinurjaji, Iding M.
dc.contributor.advisorWahyudi, Iman
dc.contributor.authorSyarif, Fahriyan
dc.date.accessioned2023-09-15T01:13:17Z
dc.date.available2023-09-15T01:13:17Z
dc.date.issued2010
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/124782
dc.description.abstractKayu-kayu yang berasal dari hutan rakyat kini mulai banyak digunakan karena semakin langkanya ketersediaan kayu dari hutan alam. Salah satu contoh dan yang juga digunakan dalam penelitian ini adalah kayu durian (Durio zibethinus Murr.) asal Desa Cibeureum, Dramaga, Bogor. Dengan kelas awet yang rendah (Kelas IV-V) dan keterawetan yang sukar maka penggunaan kayu ini sangat terbatas. Agar pemakaian kayu durian menjadi lebih maksimal, maka kayu perlu diawetkan. Karena keterawetannya sukar, sebelum diawetkan kayu harus diberi perlakuan awal. Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh perbedaan lama waktu perebusan (30-, 60-, dan 90 menit) dan perbedaan konsentrasi larutan bahan pengawet Diffusol-CB (3-, 4-, dan 5%) terhadap penetrasi dan retensi. Dari perlakuan tersebut diharapkan ditemukan perlakuan yang memberikan nilai penetrasi dan retensi yang optimal. Metode pengawetan yang digunakan adalah metode rendaman dingin, sedangkan rancangan percobaannya adalah rancangan faktorial berblok. Analisis lanjutan dilakukan dengan uji wilayah berganda Duncan dimana kombinasi perlakuan ditetapkan sebanyak 3 kali ulangan. Sebagai blok adalah bagian batang yaitu pangkal, tengah dan ujung. Dari hasil penelitian diketahui bahwa hanya unsur boron yang masuk ke dalam kayu dengan nilai rata-rata keseluruhan berkisar antara 0,43-0,86 cm. Bagian batang, konsentrasi larutan bahan pengawet, lama perebusan, dan interaksi antara konsentrasi bahan pengawet dan lama perebusan semuanya tidak berpengaruh secara nyata terhadap nilai penetrasi. Rata-rata penetrasi kayu yang tidak direbus (kontrol) lebih rendah dibandingkan penetrasi kayu yang direbus; berturut-turut 0,50 cm dan 0,65 cm (pangkal); 0,72 cm dan 0,74 cm (tengah); dan 0,70 cm dan 0,74 cm (ujung). Secara keseluruhan rata-rata penetrasi pada kayu yang tidak direbus adalah 0,64 cm, sedangkan pada kayu yang direbus sebesar 0,71 cm. Penetrasi terdalam (0,77 cm) terdapat pada kayu yang direbus selama 60 menit dan diawetkan dengan bahan pengawet berkonsentrasi 5%.id
dc.language.isoidid
dc.subject.ddcForest Productsid
dc.titlePengaruh konsentrasi dan lama perebusan terhadap penetrasi dan retensi bahan pengawet diffusol-CB pada kayu durianid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordKayu durianid
dc.subject.keywordPerebusanid
dc.subject.keywordPenetrasiid
dc.subject.keywordRetensiid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record