Pengolahan biji mahoni (Swietenia macrophylla King.) sebagai bahan baku alternatif biodiesel
View/ Open
Date
2010Author
Putra, Adytia Kusumo
Syafii, Wasrin
Setyaningsih, Dwi
Metadata
Show full item recordAbstract
Bahan bakar fosil adalah sumber energi dengan konsumsi yang terbesar
untuk saat ini diseluruh dunia jika dibandingkan dengan sumber energi lainnya.
Biodiesel merupakan salah satu produk teknologi pemanfaatan energi biomassa
yang menggunakan minyak dari tanaman untuk dikonversikan menjadi ester yang
diharapkan dapat menggantikan solar sebagai bahan dasar mesin diesel. Sekarang
ini pemanfaatan bahan baku terbesar untuk bidoesel adalah minyak kelapa sawit
yang juga merupakan bahan baku pangan. Oleh karena itu diperlukan alternatif
bahan baku seperti minyak dari biji mahoni yang merupakan tanaman kehutanan.
Pembuatan minyak mahoni melalui pengepresan biji yang telah dijemur selama 2
dan 4 hari dengan perlakuan pencacahan dan tanpa pencacahan. Pada penjemuran
selama 2 hari dihasilkan rendemen rata-rata minyak dari biji yang tidak dicacah
dan dicacah masing-masing sebesar 363,42 g dan 401,79 g, rendemen rata-rata
kedua perlakuan selama 2 hari sebesar 382,605 g (38,26%). Sementara pada
penjemuran selama 4 hari dihasilkan rendemen rata-rata minyak dari biji yang
tidak dicacah dan dicacah masing-masing sebesar 430,79 g dan 344,07 g,
rendemen rata-rata kedua perlakuan selama 4 hari sebesar 387,435 g (38,74%).
Setelah itu dilakukan proses transesterifikasi untuk mengkonversi minyak nabati
(trigliserida) menjadi biodiesel (metil ester) melalui reaksi dengan metanol dan
KOH sebagai katalis. Rendemen biodiesel yang dihasilkan dari minyak mahoni
berkisar antara 73,51-95,34%. Pengujian kualitas biodiesel menunjukkan bilangan
asam, gliserol total dan kadar ester telah sesuai dengan SNI-04-7182-2006.
Kualitas biodiesel yang terbaik diperoleh dari penjemuran selama 4 hari dengan
perlakuan pencacahan.
Collections
- UT - Forest Products [2186]