Show simple item record

dc.contributor.advisorJune, Tania
dc.contributor.authorAbdi, Muhammad Daffa Ashshiddiq Putra
dc.date.accessioned2023-09-07T08:30:21Z
dc.date.available2023-09-07T08:30:21Z
dc.date.issued2023
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/124576
dc.description.abstractPeningkatan kebutuhan pangan global diperkirakan naik 60% pada 2030 dan dua kali lipatnya pada 2050. Indonesia, dengan populasi besar, perlu fokus pada produksi pangan nasional. Peningkatan pertanian bisa dilakukan dengan intensifikasi maupun ekstensifikasi. Penentuan lokasi ekstensifikasi perlu memperhatikan ketersediaan air, yang dapat ditentukan oleh selisih antara latent heat flux dan sensible heat flux (LE-H). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis distribusi spasial dan temporal dari fluks bahang sensibel dan laten serta selisihnya pada periode tahun 2001-2020 sebagai indikator status air di wilayah Jawa, Jambi, dan NTT. Data-data yang digunakan dalam analisis LE-H didapatkan dari platform GIOVANNI kemudian dikorelasikan menggunakan metode korelasi pearson. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wilayah Jawa (Jawa Barat, Jawa Tengah,dan Jawa Timur) dan Jambi memiliki nilai LE-H yang tinggi dan lebih dominan dengan nilai positif didukung dengan curah hujan tinggi, kelembaban tanah tinggi dan LCL yang rendah sepanjang tahun. Hal tersebut menunjukkan terdapat ketersediaan air karena partisi penggunaan energi dari radiasi netto lebih diprioritaskan untuk penguapan (LE) dibandingkan pemanasan ke atmosfer (H) sehingga LE-H menjadi lebih besar dan bernilai positif. LE-H yang tinggi pada suatu wilayah merupakan kategori yang cocok untuk digunakan dalam pengembangan pertanian skala besar. Berbeda dengan wilayah NTT yang justru memiliki nilai LE-H lebih rendah disertai curah hujan yang tidak merata sepanjang tahun disertai nilai kelembaban yang rendah danLCL yang tinggi, artinya terdapat resiko kegagalan jika ingin mengembangkan pertanian dalam skala besar karena ketersediaan air tidak tersedia dengan baik atau tidak cukup jika hanya mengandalkan curah hujan dan diperlukan sumber irigasi air yang lain untuk ekstensifikasi pertanian.id
dc.description.abstractThe projected global increase in food demand is expected to rise by 60% by 2030 and double by 2050. Indonesia, with its substantial population, needs to focus on national food production. Agricultural expansion can be achieved through both intensification and extensification. The determination of suitable extensification locations needs to consider water availability, which can be assessed by the difference between latent heat flux and sensible heat flux (LE-H). This research aims to analyze the spatial and temporal distribution of sensible and latent heat fluxes, along with their differences during the 2001-2020 period, as indicators of water status in the regions of Java, Jambi, and NTT. The LE-H analysis data were obtained from the GIOVANNI platform and were then correlated using the Pearson correlation method. The research findings indicate that the Java region (West Java, Central Java, and East Java) and Jambi have high LE-H values, which are more dominantly characterized by positive values. This pattern is supported by high rainfall, elevated soil moisture levels, and consistently low lifting condensation levels (LCL) throughout the year. These factors suggest the presence of adequate water availability, as the energy partitioning from net radiation prioritizes evaporation (LE) over atmospheric heating (H), leading to a larger and positively valued LE-H. High LE-H values in a given region categorize it as suitable for largescale agricultural development. Conversely, the NTT region exhibits lower LE-H values, along with uneven year-round rainfall, low humidity levels, and a high LCL. This implies a risk of failure when attempting large-scale agricultural development in the NTT region due to insufficient water availability. Relying solely on rainfall is inadequate, necessitating alternative irrigation sources for agricultural extensification.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleDistribusi Temporal dan Spasial Fluks Bahang Sensibel, Laten serta Selisihnya sebagai Indikator Status Air Wilayahid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordHid
dc.subject.keywordLCLid
dc.subject.keywordLEid
dc.subject.keywordLE-Hid
dc.subject.keywordprecipitationid
dc.subject.keywordsoil moistureid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record