Show simple item record

dc.contributor.advisorChozin, Muhamad Achmad
dc.contributor.advisorHapsari, Dhika Prita
dc.contributor.advisorRitonga, Arya Widura
dc.contributor.authorUtari, Virgiana Fitri
dc.date.accessioned2023-09-04T04:14:56Z
dc.date.available2023-09-04T04:14:56Z
dc.date.issued2023-08-30
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/124516
dc.description.abstractIntensitas cahaya matahari memiliki pengaruh yang besar pada pertumbuhan tanaman. Tanaman jagung termasuk tanaman tipe C4 yang memiliki karakteristik sangat sensitif terhadap naungan. Penurunan luas lahan berdampak pada produktivitas jagung. Produksi tanaman dapat ditingkatkan dengan mengupayakan ekstensifikasi dengan cara membudidayakan tanaman secara optimal tanpa membuka lahan-lahan baru. Luas lahan pertanian dapat ditingkatkan dengan memanfaatkan areal di bawah tegakan. Namun terdapat kendala, yaitu cekaman naungan atau intensitas cahaya rendah. Peningkatan produktivitas jagung manis pada lahan marjinal seperti cekaman naungan salah satunya dapat dilakukan dengan penggunaan varietas unggul. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memperoleh informasi tentang pertumbuhan, daya hasil, dan tingkat toleransi beberapa genotipe jagung manis pada cekaman naungan. Percobaan disusun dengan rancangan acak kelompok lengkap (RAKL) yang terdiri dari dua faktor, faktor pertama yaitu cahaya penuh dan naungan 50% sedangkan faktor kedua adalah 16 genotipe jagung manis. Data yang diamati meliputi analisis morfologi (tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, panjang daun, dan lebar daun), analisis fisiologi (laju fotosintesis, laju transpirasi, konduktansi stomata, kerapatan stomata kerapatan trikoma, klorofil a daun, klorofil b daun, total klorofil daun, antosianin daun, karotenoid daun, klorofil a biiji, klorofil b biji, total klorofil biji, antosianin biji, dan karotenoid biji), analisis komponen hasil (bobot tongkol dengan kelobot, bobot tongkol tanpa kelobot, jumlah tongkol, panjang tongkol, diameter tongkol, dan PTT), dan indeks toleransi cekaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa genotipe jagung manis yang diuji menunjukkan respon yang berbeda terhadap naungan. Secara umum naungan 50% menurunkan produksi tongkol jagung manis secara nyata dengan rata-rata penurunan lebih dari 50% dibandingkan dengan kontrol. Semua varietas komersial yaitu G13 (Exsotic), G14 (Talenta), G15 (Paragon), dan G16 (Golden Boy) menunjukkan nilai STI yang relatif lebih tinggi. Genotipe hasil persilangan yang memiliki nilai STI tertinggi adalah G11 (SM7-8xSM12-2) dan G12 (SM11- 6xSM12-2). Kata kunci: cekaman naungan, jagung manis, intensitas cahaya rendah, toleranid
dc.description.abstractThe intensity of sunlight has a great influence on plant growth. Corn plants are C4-type plants which are very sensitive to shade. The decrease in land area has an impact on corn productivity. Plant production can be increased by seeking extensification by cultivating plants optimally without opening up new lands. The area of agricultural land can be increased by utilizing the area under stands. However, there are obstacles, namely shading stress or low light intensity. Using superior varieties can increase the productivity of sweet corn on marginal lands, such as shade stress. This study aims to identify and obtain information on several sweet corn genotypes' growth, yield, and tolerance levels under shade stress. The experiment was arranged in a completely randomized block design (RBD) which consisted of two factors, the first factor was full light and 50% shade, while the second factor was 16 genotypes of sweet corn. The observed data included morphological analysis (plant height, number of leaves, stem diameter, leaf length, and leaf width), physiological analysis (photosynthesis rate, transpiration rate, stomatal conductance, stomata density, trichome density, leaf chlorophyll a, leaf chlorophyll b, total leaf chlorophyll, leaf anthocyanins, leaf carotenoids, seed chlorophyll a, seed chlorophyll b, total seed chlorophyll, seed anthocyanins, and seed carotenoids), analysis of yield components (cob weight with husk, cob weight without husk, number of cobs, cob length, cob diameter, and PTT), and stress tolerance index. The results showed that the tested sweet corn genotypes showed different shade responses. In general, 50% shade reduced the production of sweet corn cobs significantly with an average decrease of more than 50% compared to the control. All commercial varieties, namely G13 (Exotic), G14 (Talenta), G15 (Paragon), and G16 (Golden Boy) showed relatively higher STI values. The genotypes resulting from crosses with the highest STI values were G11 (SM7-8xSM12-2) and G12 (SM11-6xSM12-2). Keywords: low light intensity, shade stress, sweet corn, tolerantid
dc.description.sponsorshipKami mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia yang telah mendanai penelitian ini melalui skema Riset Terapan Unggulan Perguruan Tinggi (skema PTUPT) atas nama Arya Widura Ritonga no: 3544/IT3.L1/PT.01.03/P/B /2023.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcGenotipe Jagung Manisid
dc.titleRespon Morfofisiologi dan Tingkat Toleransi Berbagai Hibrida Jagung Manis (Zea mays Saccharata) terhadap Cekaman Naunganid
dc.title.alternativeMorphophysiological Response and Tolerance Levels of Various Sweet Corn Hybrids (Zea mays Saccharata) under Shade Stressid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordcekaman naungan, jagung manis, intensitas cahaya rendah, toleranid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record