Identification of Ozone Long Range Transport using WRF Chem Model (Case Study : Bogor Area in 2018)
Abstract
Ozon merupakan polutan sekunder yang terbentuk dari reaksi kimia antara
prekursor (NO dan NO2) dengan radiasi matahari. Konsentrasi prekursor (NO dan
NO2) yang tinggi dapat berkaitan dengan pembentukan ozon yang lebih intensif.
Ozon dapat mengalami dispersi ke wilayah lain dengan jarak yang jauh atau
dikenal dengan long range transport. Fenomena long range transport dapat
dipengaruhi oleh angin. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis karakteristik
meteorologi serta konsentrasi ozon dan NOx, dan menganalisis fenomena long
range transport ozon di wilayah Bogor. Data observasi yang digunakan yaitu dari
BMKG Citeko dan CCROM-SEAP IPB. Penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan model WRF Chem untuk membantu analisis pola angin dengan
periode waktu pemodelan selama 7 hari di bulan Agustus 2018. Hasil analisis
menunjukkan konsentrasi NOx lebih tinggi di Baranangsiang. Konsentrasi ozon
yang terukur menunjukkan nilai yang lebih tinggi di wilayah Citeko. Pada pukul
16.00 WIB hingga pukul 17.15 WIB selisih konsentrasi ozon di Citeko dan di
Baranangsiang meningkat sehingga mencapai selisih nilai 48.67 μg/m3.
Konsentrasi ozon yang tinggi di Citeko dipengaruhi oleh pola angin lokal yang
dapat memengaruhi pergerakan pencemar. Hasil luaran model WRF Chem
menunjukkan adanya pergerakan massa udara dari Baranangsiang menuju Citeko
yang terjadi sekitar pukul 13.00 WIB hingga 15.00 WIB selama periode waktu
pemodelan. Hasil ini mendukung bahwa konsentrasi yang tinggi di Citeko dapat
dipengaruhi oleh adanya long range transport yang termasuk pada klasifikasi
intermediate-range transport.