View Item 
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Dissertations
      • DT - Veterinary Science
      • View Item
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Dissertations
      • DT - Veterinary Science
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      Model Pendidikan Berbasis Pemberdayaan Masyarakat dalam Mendukung Program Surveilans dan Pengendalian Bruselosis.fat.

      Thumbnail
      View/Open
      Fulltext (2.224Mb)
      Date
      2023
      Author
      Kustiningsih, Heris
      Sudarnika, Etih
      Basri, Chaerul
      Sudarwanto, Mirnawati B.
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Bruselosis merupakan penyakit hewan menular dan zoonosis yang telah memberikan dampak kerugian ekonomi dan kesehatan bagi peternakan dan masyarakat. Program pengendalian menuju pemberantasan Bruselosis di Indonesia telah dilakukan melalui Roadmap Pemberantasan Bruselosis Nasional Di Indonesia. Namun penerapan roadmap sampai saat ini belum optimal, beberapa wilayah masih melaporkan prevalensi bruselosis pada kategori tinggi (>2%). Penerapan roadmap pemberantasan bruselosis membutuhkan peran berbagai pihak yaitu pemerintah, akademisi, swasta, dan tentunya masyarakat terutama peternak. Peternak memiliki pengalaman, pengetahuan dan keterampilan terkait penyakit di lapangan, sehingga potensi ini dapat dimanfaatkan dalam pengendalian penyakit, termasuk bruselosis. Penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis pengetahuan, sikap, dan praktik peternak; (2) menganalisis peran peternak dalam mendukung program surveilans dan pengendalian bruselosis; (3) menganalisis kebutuhan, materi, kurikulum pelatihan peternak dan petugas lapang; (4) mengembangkan model pendidikan berbasis pemberdayaan masyarakat dalam mendukung program surveilans dan pengendalian bruselosis. Penelitian dilakukan dengan lima bagian, pertama menganalisis pengetahuan, sikap, dan praktik peternak dalam pendukung program surveilans dan pengendalian bruselosis; kedua memetakan peran peternak dalam pendukung program surveilans dan pengendalian bruselosis; ketiga menganalisis kebutuhan pelatihan dan menyusun kurikulum pelatihan peternak dalam pendukung program surveilans dan pengendalian bruselosis; keempat menganalisis kebutuhan pelatihan, menyusun kurikulum dan silabus pelatihan bagi petugas lapang Training of Trainers (TOT) Pemberdayaan Peternak dalam Program Mendukung Surveilans dan Pengendalian Bruselosis; kelima menyusun dan menguji kelayakan modul yang telah tersusun. Penelitian tahap satu sampai tiga menggunakan desain crosssectional, sedangkan pada tahap empat dan lima menggunakan desain metode kualitatif dan pendekatan research dan development. Metode pengambilan sampel pada tahap satu sampai tiga menggunakan simple random sampling dengan asumsi prevalensi 26%, accepted error 7%, dan tingkat kepercayaan 95%, menggunakan software WinEpiscope (Zaragoza Spanyol), sehingga diperoleh sampel 151 peternak sapi perah di Kabupaten Bogor. Kriteria sampel yang diambil adalah peternak rakyat di kecamatan sentra sapi perah Kabupaten Bogor meliputi Kecamatan Pamijahan, Cisarua, Megamendung, Ciawi, Cilebut dan Tajurhalang. Survei Knowledge Attitude Practice (KAP) dilakukan pada bulan Mei hingga Juli 2022. Sampel penelitian tahap empat sampai lima adalah sebanyak 20 orang petugas lapang kesehatan hewan (medik dan paramedik) Kabupaten Bogor dan enam tim ahli widyaiswara. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2022 s.d Juni 2023. Penelitian ini menggunakan data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari telaah tim ahli dan pihak pengguna dalam Focus Group Discussion (FGD). Data kuantitatif diperoleh dari analisis kebutuhan pelatihan bagi petugas lapang dan uji kelayakan kurikulum dan modul kepada pihak pengguna/calon peserta pelatihan. Tingkat pengetahuan, sikap, dan praktik peternak sapi perah di Kabupaten Bogor pada kategori cukup yaitu sebesar 67,55%, 60,92%, dan 41,72%. Pendidikan formal, pelatihan, dan lama beternak peternak berpengaruh langsung dan signifikan terhadap tingkat pengetahuan. Pengetahuan merupakan variabel yang memengaruhi tingkat sikap. Usia, pengetahuan, dan sikap merupakan faktor yang memengaruhi praktik surveilans dan pengendalian bruselosis. Praktik peternak dalam pencegahan bruselosis yang perlu ditingkatkan adalah praktik penggunaan desinfektan (53,6%) dan penerapan manejemen kelompok ternak (64,9%). Praktik peternak dalam pengendalian bruselosis yang perlu ditingkatkan adalah membuang plasenta tidak dikubur (44%), sapi bruselosis digabung dengan sapi sehat (69,9 % ) dan sapi bruselosis dijual (26,5%). Praktik surveilans berupa pencatatan dan pelaporan yang perlu perbaikan adalah memiliki buku catatan ternak (50,3%), melaporkan kasus keguguran (62,9%), melapokan kasus higroma (44,4%) dan mencatat kasus bruselosis (23,8%). Upaya peningkatan peran peternak dalam program surveilans dan pengendalian bruselosis dapat dilakukan dengan pelatihan bagi peternak. Analisis kebutuhan pelatihan bagi peternak didasarkan pada tingkat pengetahuan, sikap dan praktik peternak dengan variabel pencegahan, pengendalian dan surveilans dalam kategori cukup dan kurang (.67%), sebanyak 17 variabel. Tujuh belas variabel tersebut menjadi dasar penyusunan materi kurikulum pelatihan bagi peternak. Hasil uji kelayakan kurikulum oleh tim ahli, kurikulum dinyatakan sudah layak untuk digunakan sebagai kurikulum pelatihan peternak. Namun tim ahli merekomendasikan untuk menyusun kurikulum pelatihan bagi petugas lapang (medik dan paramedik) sebagai sumber daya manusia yang tugas pokok dan fungsinya melakukan pelayanan, pendampingan, bimbingan kesehatan hewan kepada peternak. Oleh karena itu pelatihan yang disusun adalah pelatihan bagi petugas lapang yaitu Training of Trainers Pemberdayaan Peternak dalam Mendukung Program Surveilans dan Pengendalian Bruselosis Hasil analisis kebutuhan pelatihan bagi petugas lapang diperoleh 28 Standar Kompetensi Kerja (SKK) yang mengalami kesenjangan (Diskrepansi Kompetensi Kerja/DKK). Dua puluh delapan (28) SKK tersebut dan hasil analisis studi KAP peternak digunakan sebagai dasar penyusunan kurikulum pelatihan TOT Pemberdayaan Peternak dalam Mendukung Program Surveilans dan Pengendalian Bruselosis. Selanjutnya dilakukan penyusunan modul yang tersusun atas cover/sampul depan dan belakang, daftar isi dan isi modul yang terdiri dari deskripsi singkat, tujuan pembelajaran, pokok bahasan, uraian, rangkuman, latihan dan referensi. Hasil validitas materi, media dan uji keterbacaan pihak pengguna/calon peserta rata-rata skor berturut turut 4,33; 4,21; dan 4,21 dengan kategori juga sangat baik. Modul yang telah tersusun sudah sangat layak untuk diimplementasikan pada Training of Trainers Pemberdayaan Peternak dalam Mendukung Program Surveilans dan Pengendalian Bruselosis
      URI
      http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/124384
      Collections
      • DT - Veterinary Science [302]

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository
        

       

      Browse

      All of IPB RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      Application

      google store

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository