dc.description.abstract | Indonesia memiliki potensi pasar komoditas kepiting yang cukup tinggi dari negara Asia, Amerika dan Eropa yang menjadi potensi untuk peningkatan produk ekspor kepiting. Hal ini didasari pada pencapaian nilai ekspor secara global dari komoditas perikanan sebesar 10,50% pada tahun 2018. (KKP 2019). Selain Indonesia, pesaing dalam perdagangan kepiting di pasar Internasional berasal dari Asia Tenggara yang mememiliki potensi sumberdaya alam yang hampir sama dengan Indonesia (UN Comtrade 2020). Selain faktor potensi sumberdaya alam dan kondisi geografis, faktor permintaan, penawaran, dan hambatan perdagangan berpengaruh terhadap perdagangan global (Li et al. 2007).
Penggunaan Metode RCA menguji daya saing ekspor kepiting. Kajian Dinamis Produk Ekspor (EPD) digunakan untuk menilai tingkat persaingan pasar kepiting. Metode model gravitasi digunakan untuk mengetahui variable yang berdampak ekspor kepiting Indonesia di pasar internasional. Software berupa Microsoft Excel digunakan untuk analisis RCA dan EPD, sedangkan Eviews digunakan untuk estimasi model gravitasi.
Nilai indeks RCA > 1 dan posisi pasar kepiting Indonesia di pasar Internasional berstatus rising star yaitu Amerika Serikat. Dari penjelasan ini dapat ditarik informasi bahwa Indonesia memiliki daya saing yang baik dan pangsa pasar terbaik untuk Indonesia adalah Amerika Serikat. Populasi penduduk, harga, nilai tukar dan jarak ekonomi merupakan faktor yang berdampak terhadap ekspor kepiting di pasar global.
Implikasi kebijakan dari hasil penelitian ini yaitu kementerian Perdagangan dapat mendorong pasar kepiting sebagai implementasi kebijakan pasar ekspor tradisional.Pemerintah lebih memperhatikan teknologi yang dimiliki untuk membangun rantai pasok yang lebih optimal di tingkat masyarakat tradisional. Pemerintah dapat mengoptimalkan peningktan kelembagaan dan integrase antara lembaga tradisional sebagai produsen dan pemerintah serta pihak swasta.
Kata kunci: | id |