Show simple item record

dc.contributor.advisorHakim, Dedi Budiman
dc.contributor.advisorNovianti, Tanti
dc.contributor.authorAndriani, Eka
dc.date.accessioned2023-08-18T13:57:55Z
dc.date.available2023-08-18T13:57:55Z
dc.date.issued2023-08
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/124073
dc.description.abstractKawasan ASEAN menjadi kawasan ekonomi yang berkembang pesat, dengan pencapaian sebagai ekonomi terbesar kelima di dunia. Kegiatan ekspor menjadi salah satu kontributor terbesar terhadap total PDB ASEAN. Besarnya kontribusi ekspor didukung oleh melimpahnya sumber daya alam yang dimiliki oleh negara-negara anggota ASEAN. Beberapa negara anggota ASEAN yang kontribusi ekspor barang primer yang cukup tinggi. Ketergantungan dengan ekspor barang primer akan membuat ekspor negara-negara ASEAN rentan dipengaruhi oleh fluktuasi harga, sehingga akan mengalami ketidakstabilan penerimaan ekspor. Ketidakstabilan penerimaan ekspor akan menghambat pertumbuhan ekonomi. Salah satu cara untuk mengatasinya adalah dengan diversifikasi ekspor. Kebijakan diversifikasi ekspor yang dilakukan suatu negara mampu membuka lapangan kerja baru sehingga mampu meningkatkan permintaan terhadap tenaga kerja. Tingkat pasrtisipasi angkatan kerja (TPAK) ASEAN berada di atas TPAK dunia, dengan jumlah tenaga kerja didominasi lulusan sekolah menengah. Hal ini menunjukkan ASEAN memiliki supply tenaga kerja yang besar. Penelitian ini memiliki dua tujuan utama yaitu: (1) menelaah kebijakan yang dilakukan negara-negara anggota ASEAN dalam upaya meningkatkan penyerapan tenaga kerja; dan (2) menganalisis pengaruh diversifikasi ekspor terhadap penyerapan tenaga kerja di negara-negara anggota ASEAN. Data yang digunakan merupakan data tahunan dari enam negara selama periode 2010−2020 serta dianalisis menggunakan metode Bias-Corrected Least Square Dummy Variables (LSDVC). Kebijakan negara anggota ASEAN yang berkaitan dengan penyerapan tenaga kerja umumnya diterapkan melalui beberapa program pelatihan vokasi. Hal ini dilakukan untuk mengatasi skill gap di ASEAN. Selain itu, perbaikan kurikulum pendidikan sehingga relevan dengan tuntutan pasar kerja. Kolaborasi dengan industri dan sertifikasi kompetensi mewujudkan tenaga kerja potensial yang dapat diandalkan untuk mengisi kekosongan pekerjaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa diversifikasi ekspor baik produk dan pasar signifikan memberikan dampak yang positif terhadap penyerapan tenaga kerja lulusan sekolah menengah. Peningkatan produk domestik bruto juga menunjukkan pengaruh yang positif terhadap penyerapan tenaga kerja. Foreign direct investment (FDI) berpengaruh negatif terhadap penyerapan tenaga kerja, hal ini disebabkan oleh FDI yang masuk di ASEAN bersifat capital-intensive. Berdasarkan hasil analisis dalam penelitian ini, negara anggota ASEAN perlu menerapkan kebijakan diversifikasi ekspor yang berfokus pada pasar baru/mitra dagang baru daripada diversifikasi produk ekspor. Hal ini dilihat dari nilai elastisitas yang dihasilkan oleh indeks diversifikasi pasar ekspor lebih besar daripada nilai elastisitas diversifikasi produk ekspor.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titlePengaruh Diversifikasi Ekspor terhadap Penyerapan Tenaga Kerja di ASEANid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordASEANid
dc.subject.keywordtenaga kerjaid
dc.subject.keywordlsdvcid
dc.subject.keywordsekolah menengahid
dc.subject.keywordDiversifikasi eksporid
dc.subject.keywordeksporid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record