Show simple item record

dc.contributor.advisorSundawati, Leti
dc.contributor.advisorHartoyo, Adisti Permatasari Putri
dc.contributor.authorLanuriati, Arisna
dc.date.accessioned2023-08-16T07:03:27Z
dc.date.available2023-08-16T07:03:27Z
dc.date.issued2023-07-25
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/123994
dc.description.abstractHutan memiliki peranan vital dalam kelangsungan makhluk hidup. Peningkatan alih fungsi hutan dan lahan menjadi fungsi lainnya berpengaruh terhadap aspek sosial, ekonomi (pendapatan masyarakat), dan ekologi (komposisi jenis dan struktur tegakan). Hutan rakyat merupakan hutan yang dimiliki oleh masyarakat guna meningkatkan nilai ekonomi. Berdasarkan pola pengelolaannya, hutan rakyat terbagi menjadi tradisional, komersial, dan kemitraaan. Hutan rakyat di Kabupaten Empat Lawang, Sumatera Selatan didominasi oleh pola tradisional dengan mengimplementasikan pengelolaan sistem agroforestri. Sistem agroforestri merupakan sistem pengelolaan lahan yang intensif, produktif dan memiliki kapasitas untuk menjaga keberlangsungan ekosistem. Petani hutan rakyat di Kabupaten Empat Lawang, Sumatera Selatan mengelola lahan dengan sistem agroforestri untuk meningkatkan pendapatan yang diperoleh dari komoditas utama, yakni bambang lanang (Michelia champaca L) dan tanaman pendamping. Akan tetapi, studi terkait pengelolaan hutan rakyat bambang lanang melalui sistem agroforestri di Kabupaten Empat Lawang, Sumatera Selatan masih terbatas. Berdasarkan latar belakang tersebut, tujuan penelitian ini adalah untuk i) menganalisis sistem pengelolaan hutan rakyat bambang lanang melalui sistem agroforestri yang telah diterapkan oleh petani, ii) menganalisis komposisi jenis dan struktur pohon di hutan rakyat bambang lanang, serta iii) menganalisis kelayakan finansial dan faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pendapatan petani hutan rakyat. Metode yang digunakan adalah wawancara menggunakan kuesioner kepada 33 responden, pembuatan plot contoh sebanyak 100 plot, analisis vegetasi dan analisis kelayakan finansial. Pemilihan responden dan hutan rakyat dilakukan dengan purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hutan rakyat bambang lanang melalui agroforestri di Kabupaten Empat Lawang, Sumatera Selatan dikelola secara tradisional dengan pola tanam tidak beraturan. Pengelolaan tersebut dilakukan secara turun-temurun. Jumlah spesies tanaman tertinggi ditemukan di Desa Fajar Bakti (26 spesies). Jumlah spesies tertinggi pada tingkat semai, pancang, tiang, dan pohon secara berurutan terdapat di Desa Muara Pinang (17 spesies), Paiker (17 spesies), Muara Pinang (12 spesies), dan Paiker (20 spesies). Komposisi jenis tanaman yang dominan di hutan rakyat adalah bambang lanang yang dikombinasikan dengan dengan duku (4,76), durian (2,44), kopi (0,22), karet (0,24), dan sengon (0,09). Nilai BCR tertinggi Desa Rantau Tenang (3,17), NPV tertinggi Desa Ratau Tenang (Rp242.865,600), dan IRR di Desa Fajar Bakti (20%). Hal tersebut menunjukkan bahwa hutan rakyat bambang lanang melalui sistem agroforestri layak untuk dibudidayakan.id
dc.language.isoidid
dc.publisherArisna lanuriatiid
dc.titlePengelolaan Hutan Rakyat Bambang Lanang (Michelia champaca L.) melalui Sistem Agroforestri di Kabupaten Empat Lawang Sumatera Selatanid
dc.title.alternativeManagement of Bambang Lanang (Michelia Champaca L.) Community Forest through Agroforestry System in Empat Lawang District, South Sumatraid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordAnalisis kelayakanid
dc.subject.keywordAgroforestri tradisionalid
dc.subject.keywordSumateraid
dc.subject.keywordAnalisis vegetasiid
dc.subject.keywordFeasibility analysisid
dc.subject.keywordtraditional agroforestyid
dc.subject.keywordvegetation analysisid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record