Pemodelan Genangan Banjir Menggunakan Model HEC-RAS (Studi Kasus: Kota Semarang, Jawa Tengah)
Date
2023-08-16Author
Effendi, Arman
Dasanto, Bambang Dwi
Faqih, Akhmad
Metadata
Show full item recordAbstract
Kota Semarang merupakan salah satu wilayah yang sering terdampak oleh banjir baik banjir rob maupun banjir akibat luapan sungai. Faktor-faktor penyebab banjir seperti tata guna lahan, tingginya curah hujan, tingkat urbanisasi yang tinggi, dan kapasitas drainase yang kurang menyebabkan banjir sering terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis model genangan banjir di masa lampau menggunakan model HEC-RAS 2D dengan dilakukan validasi model menggunakan data Landsat 7 ETM+ dan data curah hujan CHIRPS. Hasil menunjukkan bahwa banjir di 3 (tiga) kejadian yaitu 23 Januari 2014, 16 Februari 2017, dan 30 April 2019 memiliki luasan yang berbeda-beda, yaitu 378,25 ha, 377,61 ha, dan 310,53 ha. Validasi banjir menggunakan citra satelit Landsat 7 ETM+ menggunakan nilai wetness index pada masing-masing kejadian secara berturut-turut adalah 81, 84, dan 82 persen sehingga banjir model dengan wetness index memiliki nilai validasi yang tinggi. Variasi nilai pada validasi banjir disebabkan oleh gangguan awan dan resolusi spasial dari data DEM Kota Semarang. Semarang City is one of the areas that were often affected by flooding, both tidal flooding and flooding due to river overflow. Factors cause flooding such as land use, high rainfall, high urbanisation rate, and lack of drainage capacity increase flooding to occur frequently. This research aims to analyse past flood inundation models using the HEC-RAS 2D model with model validation using Landsat 7 ETM+ data and CHIRPS rainfall data. The results show that floods in three events, namely 23 January 2014, 16 February 2017, and 30 April 2019 have different areas, namely 378.25 ha, 377.61 ha, and 310.53 ha. Flood validation using Landsat 7 ETM+ satellite imagery using the wetness index value on each event is 81, 84, and 82 per cent respectively so the flood model with wetness index has a high validation value. The variation of values in flood validation is caused by cloud disturbance and spatial resolution of DEM data of Semarang City.