Keunggulan komparatif dan dampak kebijaksanaan pada komoditas kopi dan lada dalam pengembangan wilayah Kabupaten Lampung Barat, Propinsi Lampung
View/ Open
Date
1994Author
Kasymir, Eka
Kuntjoro
S. Bunasor
Bunasor S.
Pakpahan, Agus
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian ini di laksanakan di Kabupaten Lampung
Barat, Propinsi Lampung pada bulan Oktober - November 1992
dengan tujuan: (1) mengkaji keuntungan privat dan
keuntungan sosial dari produksi kopi dan lada (2) memperoleh
pengetahuan tentang efisiensi ekonomi relatif dan
keunggulan komparatif dari produksi kopi dan lada (3)
memperoleh pengetahuan tentang besar dan dampak insentif
kebijaksanaan pemerintah pada transfer input, transfer
output, transfer faktor domestik, dan transfer bersih
pad a komod i tas kop i dan 1 ada ( 4) menganal is is kepekaan
efisiensi finansial dan ekonomi serta keunggulan komparatif
terhadap perubahan harga bayangan dari output,
input, dan faktor domestik. Metode analisis yang digunakan
adalah Matriks Kebijaksanaan Pemerintah (PAM) dan Analisis
Sensitivitas.
Produksi komoditas kopi dan lada (biji kering asalan
di tingkat petani, kopi biji grade IV dan lada mutu ASTA
di tingkat eksportir ) di Kabupaten Lampung Barat berdasarkan
harga dasar tahun 1991 yang rendah, tidak efisien
secara ekonomi, sedang secara finansial hanya komoditas
kopi yang layak diusahakan secara keseluruhan maupun di
tingkat petani, sedang bagi pedagang/eksportir kedua
komoditas sangat menguntungkan secara finansial dan ekonomi.
Secara komparatif, baik di tingkat petani maupun
keseluruhan kedua komoditas tidak mempunyai keunggulan
kompara ti f terutama bagi komodi tas lad a sedangkan untuk
komoditas kopi hampir indiferen. Bagi pedagang/eksportir
kedua komoditas sangat unggul secara komparatif.
Pemerintah secara keseluruhan tidak memberi insentif
untuk petani produsen, pedagang/eksportir, dan konsumen
akhir untuk berproduksi dan mengkonsumsi komoditas kopi
dan lada melalui kebijaksanaan harga output. Pengalihan
surplus dari petani produsen ke pedagang/eksportir akibat
posisi tawar petani yang lemah dalam pasar yang
oligopsonistik.
Kebijaksanaan pemerintah dalam subsidi input langsung
dinikmati petani produsen terutama pada komod itas
lada dengan pemakaian input tractable yang lebih besar,
sedangkan pedagang/eksportir justru mengalami disinsentif
input dengan proteksi atau pajak pada input-input tradablenya. ...
Collections
- MT - Economic and Management [2885]