Show simple item record

dc.contributor.advisorTjahjono, Boedi
dc.contributor.advisorMansyur, Umar
dc.contributor.authorA.W. Hasan, Muhammad Farid
dc.date.accessioned2023-08-14T04:18:27Z
dc.date.available2023-08-14T04:18:27Z
dc.date.issued2023-08-11
dc.identifier.citationJurnal Ilmu Tanah dan Lingkunganid
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/123836
dc.description.abstractKejadian gempabumi di Kota Palu tahun 2018 berkaitan erat dengan aktivitas sesar Palu Koro dan berdampak pada terjadinya tsunami. Kejadian tsunami dapat terulang di waktu mendatang, namun diperkirakan di dalam kawasan permukiman RTRW Kota Palu tahun 2021 – 2041 ditemukan zona bahaya tinggi tsunami, terutama yang berdekatan dengan garis pantai. Oleh sebab itu evaluasi terhadap dokumen perencanaan pembangunan ini sangat diperlukan. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi rencana tata ruang wilayah (RTRW) tahun 2021 – 2041 pada Kawasan Permukiman Kota Palu berbasis pada bahaya tsunami. Metode yang digunakan untuk analasis bahaya tsunami adalah multi criteria elevation (MCE) dan weighted overlay serta analisis secara deskriptif. Faktor penentu bahaya tsunami yang digunakan meliputi jarak dari garis Pantai, morfologi bentuklahan dan kelerengan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor jarak dari pantai memiliki bobot tertingi (0,5) daripada faktor lain yaitu morfologi bentuklahan (0,2) dan kelerengan (0,3). Artinya, variabel jarak dari pantai ini memiliki pengaruh paling besar terhadap nilai bahaya tsunami di Kota Palu. Berdasarkan hasil pemodelan, sebagian besar wilayah Kota Palu berada pada kelas aman dan rendah karena dominannya bentuklahan berbukit dan bergunung di wilayah ini. Luas kelas aman sebesar 13.487,25 ha atau 39,48 % dari total luas Kota Palu, sebaliknya kelas bahaya tinggi hanya sebesar 1.809,65 ha atau 5,29 %. Secara adminitratif kelas bahaya tinggi yang paling luas mencakup Kelurahan Talise seluas 9,99 %, Kelurahan Mamboro seluas 9,97 % dan Kelurahan Tondo seluas 9,11 %. Dalam penellitian ini peta bahaya hasil pemodelan digabung dengan peta genangan tsunami 2018 hasil pemetaan BIG dimana semua area di wilayah genangan diasumsikan sebagai bahaya tinggi. Hasil penggabungan menunjukkan bahwa kelas bahaya tinggi meningkat menjadi 2.221,65 ha atau 6,50 % dari total luas kelas bahaya tsunami Kota Palu. Hasil evaluasi pola ruang RTRW Kota Palu tahun 2021 – 2041 terhadap peta bahaya tsunami memperlihatkan bahwa Kawasan Permukiman yang berada dalam kelas bahaya tsunami tinggi mencapai luas total 1.848 ha (11,22 % dari total luas Kawasan Permukiman) dan meliputi beberapa Kelurahan, yaitu Tipo, Buluri dan Taipa. Rekomendasi mitigasi yang dapat diberikan untuk bahaya tinggi adalah merencanakan perubahan menjadi Kawasan Lindung namun secara bertahap. Selama proses perubahan berlangsung, wilayah tersebut masih bisa dipertahankan sebagai Kawasan Budidaya, namun diperlukan kesiapsiagaan bencana (disaster preperadness). Jadi rekomendasi yang diberikan memerlukan mitigasi struktural dan non struktural. Sementara itu untuk kelas bahaya sedang (4.952,02 ha) atau wilayah yang belum pernah tergenang tsunami namun sangat berpeluang tergenangi jika gelombang tsunami lebih besar daripada sebelumnya adalah tetap memaksimalkan upaya mitigasi tanpa peninjauan kembali RTRW tahun 2021 - 2041. Wilayah ini meliputi Kelurahan Borobuli Utara, Kelurahan Petobo dan Kelurahan Tatura. Adapun untuk kelas bahaya rendah-aman (5.266,21 ha) adalah dibangun infrastruktur multiguna untuk evakuasi bahaya tsunami. Wilayah ini meliputi Kelurahan Layana Indah, Kelurahan Poboya dan Kelurahan tondo imana ketiga Kelurahan tersebut memiliki bentuklahan dataran hingga perbukitan sehingga wilayah ini sesuai digunakan untuk wilayah evakuasi bencana.id
dc.description.sponsorshipMandiriid
dc.language.isoidid
dc.publisherJurnal Ilmu Tanah dan Lingkunganid
dc.relation.ispartofseries;423
dc.relation.ispartofseries;423
dc.titleEvaluasi Pola Ruang Kawasan Permukiman Berbasis Bahaya Tsunami, Studi Kasus Pasca Bencana Kota Palu 2018id
dc.title.alternativeEvaluation of Space Allocation for Residental Area Based on Tsunami Hazard, Case Study on Palu City Post Disaster 2018id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordKota Palu, mitigasi, pola ruang, Palu Koro, tsunamiid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record