Show simple item record

dc.contributor.advisorRindayanti, Wiwiek
dc.contributor.advisorMulatsih, Sri
dc.contributor.authorBudi, Bagus Setyo
dc.date.accessioned2023-08-14T03:29:56Z
dc.date.available2023-08-14T03:29:56Z
dc.date.issued2023
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/123828
dc.description.abstractKeadilan gender kini menjadi fokus utama dalam agenda pembangunan global yang diperjuangkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Mewujudkan pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, upaya pemberdayaan gender serta penggunaan teknologi menjadi perhatian kunci. Meskipun teknologi memiliki potensi besar untuk meningkatkan pembangunan ekonomi yang inklusif, namun dampak positifnya tidak selalu terjadi secara otomatis. Oleh karena itu, penting untuk menganalisis berbagai aspek dalam upaya mencapai tujuan penelitian ini Konsep pembangunan ekonomi inklusif dapat diukur melalui tiga pilar utama, yaitu pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, pengurangan kemiskinan, dan perluasan akses terhadap kesempatan. Dalam konteks ini, metode analisis yang digunakan adalah pendekatan analisis panel statis dengan model fixed effect, yang dilengkapi dengan least square dummy variabel (LSDV). Penelitian ini melibatkan data panel provinsi secara agregat dari 33 provinsi di Indonesia dari tahun 2012 hingga 2021. Hak Cipta Dilindungi Undang-undang Hasil penelitian ini menunjukkan adanya dampak positif dan signifikan dari berbagai faktor terhadap pembangunan ekonomi inklusif di Indonesia. Pertama, Indeks Pembangunan Gender (GDI) serta Indeks Pembangunan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) terbukti memiliki kontribusi yang positif terhadap pembangunan ekonomi inklusif. Ini menunjukkan bahwa peningkatan keadilan gender serta pemanfaatan teknologi dapat memainkan peran penting dalam mendorong pembangunan ekonomi yang inklusif. Selanjutnya, dampak positif juga ditemukan dalam kontribusi pendapatan perempuan dan investasi asing terhadap pembangunan ekonomi inklusif. Keterlibatan perempuan dalam perekonomian dan peningkatan investasi asing dapat membantu mengurangi kesenjangan ekonomi dan meningkatkan akses terhadap peluang ekonomi. Namun, perlu dicatat bahwa Indeks Pemberdayaan Gender (GEI) tidak menunjukkan hubungan yang signifikan dengan pembangunan ekonomi inklusif di Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun pemberdayaan gender penting, faktor-faktor lain mungkin memiliki dampak yang lebih dominan dalam konteks pembangunan ekonomi yang inklusif. Secara keseluruhan, penelitian ini memberikan pemahaman lebih lanjut tentang faktor-faktor yang memengaruhi pembangunan ekonomi inklusif di Indonesia. Upaya untuk meningkatkan keadilan gender, pemanfaatan teknologi, partisipasi perempuan dalam perekonomian, dan peningkatan investasi asing dapat menjadi langkah-langkah penting dalam meraih tujuan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan di Indonesia.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleDampak Digitalisasi dan Keadilan Gender terhadap Pembangunan Ekonomi Inklusif di Indonesiaid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordDigitalizationid
dc.subject.keywordGender Equityid
dc.subject.keywordInclusive Economyid
dc.subject.keywordStatic Panelid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record