Show simple item record

dc.contributor.advisorBaskoro, Dwi Putro Tejo
dc.contributor.advisorHidayat, Yayat
dc.contributor.authorHaryani, Wirdatul Awaliyah
dc.date.accessioned2023-08-14T00:04:53Z
dc.date.available2023-08-14T00:04:53Z
dc.date.issued2023-08-11
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/123810
dc.description.abstractDaerah aliran sungai (DAS) adalah suatu wilayah yang dibatasi di darat oleh pembatas topografis dan batas di laut sampai dengan daerah perairan yang masih terpengaruh aktivitas daratan, yang berfungsi menampung, menyimpan dan mengalirkan air hujan yang jatuh di atasnya melalui anak-anak sungai yang keluar melalui satu titik (outlet) ke laut ataupun ke danau. DAS Batang Tabir merupakan bagian dari DAS Batanghari yang berada di Provinsi Jambi. Sejak tahun 2010, frekuensi banjir di DAS Batang Tabir meningkat yang disertai dengan bertambahnya luas genangan banjir. Peningkatan jumlah penduduk mendorong perubahan penggunaan lahan dan berpengaruh terhadap DAS Batang Tabir. Perubahan penggunaan lahan yang terjadi seperti berkurangnya kawasan hutan mempengaruhi kondisi hidrologi DAS, sehingga diperlukan informasi perubahan penggunaan lahan dan respon hidrologi DAS Batang Tabir Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan penggunaan lahan, menganalisis pengaruh perubahan penggunaan lahan terhadap respon hidrologi, memprediksi penggunaan lahan dan debit puncak DAS Batang Tabir, serta menyusun arahanan penggunaan dan pengelolaan lahan yang optimal dalam menurunkan debit puncak. Metode klasifikasi terbimbing digunakan untuk memperoleh data spasial penggunaan lahan dan tumpang susun digunakan untuk analisis perubahan penggunaan lahan. Untuk menganalisis karakteristik hidrologi dianalisis berdasakan Permenhut No. 61 tahun 2014. Prediksi penggunaan lahan menggunakan perangkat lunak QGis dengan plugin MOLUSCE dan metode rasional digunakan untuk memprediksi debit puncak. Arahan penggunaan lahan menggunakan simulasi penggunaan lahan eksistig (tahun 2019), penerapan RTk-RHL (skenario 1), penerapan agroforestri (skenario 2) dan penerapan peta Kawasan hutan negara (skenario 3). Penelitian ini mendapatkan hasil bahwa periode tahun 2011-2019 terjadi perubahan penggunaan lahan. Pada hutan primer, sawah dan semak belukar mengalami penurunan luasan setiap tahunnya. Pada hutan sekunder, lahan terbangun, pertanian, dan tanah terbuka mengalami peningkatan luasan penggunaan lahan. Terjadinya peningkatan nilai KRA dan KAT pada setiap tahunnya dikarenakan pada periode tahun tersebut terjadi perubahan penggunaan lahan seperti pengurangan luasan hutan primer dan peningkatan pertanian. Peningkatan penggunaan lahan terbesar pada prediksi penggunaan lahan tahun 2030 yaitu pada penggunaan lahan pertanian seluas 30029,67 ha atau 27,53% dan prediksi debit puncak tahun 2030 sebesar 991,44 m3/detik sedangkan debit puncak eksisting (2019) sebesar 708,6 m3/detik. Hasil analisis respon hidrologi pada semua penerapan skenario dapat menurunkan debit puncak di DAS Batang Tabir. Pada skenario 2 (penggunaan lahan eksisting dengan penerapan agroforestri) menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan skenario lainnya, yang ditunjukkan dengan terjadinya penurunan debit puncak sebesar 550,83 m3/detik.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.titleArahan Penggunaan Lahan untuk Penurunan Debit Puncak DAS Batang Tabir Kabupaten Merangin, Provinsi Jambiid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordWatershedid
dc.subject.keywordLand Use Changeid
dc.subject.keywordLand Use Predictionid
dc.subject.keywordPeak Dischargeid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record