dc.description.abstract | Kabupaten Limapuluh Kota memiliki potensi agraris berupa lahan pertanian dan tenaga kerja yang mampu mendukung untuk pembangunan sektor pertanian tanaman pangan. Dukungan potensi tersebut adalah salah satu indikator penting dalam menentukan arahan dan perencanaan pengembangan wilayah. Namun, potensi tersebut belum optimal dalam mendukung pengembangan sektor tanaman pangan di Kabupaten Limapuluh Kota. Oleh karena itu, diperlukan perencanaan pengembangan wilayah yang dapat memaksimalkan potensi sumberdaya lokal melalui pertimbangan dari sisi biofisik dan sosial ekonomi wilayah.
Penelitian ini bertujuan untuk: 1) menganalisis komoditas unggulan tanaman pangan di Kabupaten Limapuluh Kota, 2) menganalisis lahan berpotensi untuk pengembangan komoditas unggulan tanaman pangan di Kabupaten Limapuluh Kota, 3) menganalisis tingkat perkembangan wilayah dalam mendukung pengembangan komoditas unggulan tanaman pangan di Kabupaten Limapuluh Kota, 4) menganalisis sistem agribisnis komoditas unggulan tanaman pangan di Kabupaten Limapuluh Kota, 5) menyusun arahan rencana pengembangan komoditas unggulan tanaman pangan di Kabupaten Limapuluh Kota.
Teknik analisis dalam penelitian ini menggunakan metode LQ, SSA, dan rataan luas panen untuk menganalisis komoditas unggulan utama, metode overlay untuk menganalisis lahan yang berpotensi pengembangan komoditas unggulan tanaman pangan, metode skalogram untuk menentukan tingkat perkembangan wilayah, analisis masing-masing subsistem agribisnis (deskripsi penggunaan sarana produksi, R/C ratio usahatani, marjin pemasaran dan farmer’s share, nilai tambah dengan metode Hayami, dan persentase pemanfaatan lembaga penunjang), serta sintesis hasil tujuan penelitian sebelumnya untuk penyusunan arahan rencana pengembangan komoditas unggulan tanaman pangan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa komoditas unggulan tanaman pangan di Kabupaten Limapuluh Kota adalah padi sawah, jagung, kacang tanah, dan ubi kayu yang tersebar di 8 kecamatan. Lahan berpotensi untuk pengembangan padi sawah dan jagung yaitu 6.420,3 ha dan 7.933,8 ha, sedangkan kacang tanah dan ubi kayu masing-masing seluas 6.459,8 ha dan 253,5 ha. Tingkat perkembangan wilayah Kabupaten Limapuluh Kota terdiri dari tiga hirarki. Terdapat dua kecamatan yaitu Suliki dan Bukik Barisan yang berada pada Hirarki 1. Hirarki 2 terdiri dari empat kecamatan yaitu Akabiluru, Harau, Guguak, dan Gunuang Omeh. Pada hirarki 3 terdiri dari tujuh kecamatan yaitu Payakumbuh, Luak, Lareh Sago Halaban, Situjuah Limo Nagari, Mungka, Kapur IX, dan Pangkalan Koto Baru. Sistem agribisnis komoditas unggulan tanaman pangan masih belum berjalan dengan baik dan sinergis, terutama pada subsistem hilir. Rencana pengembangan komoditas unggulan tanama pangan di Kabupaten Limapuluh Kota diarahkan pada 7 kecamatan untuk komoditas jagung, padi sawah, dan kacang tanah. | id |