Show simple item record

dc.contributor.advisorPerwitasari, Raden Roro Dyah
dc.contributor.advisorIskandar, Entang
dc.contributor.authorQomariah, Indira Nurul
dc.date.accessioned2023-08-10T09:32:24Z
dc.date.available2023-08-10T09:32:24Z
dc.date.issued2023
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/123579
dc.description.abstractMonyet jambul hitam Sulawesi (Macaca nigra) merupakan salah satu dari 7 spesies monyet endemik Sulawesi. Populasi M. nigra hanya dapat ditemui di hutan Provinsi Sulawesi Utara dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Persebaran yang sangat terbatas dan tren populasi yang menurun membuat status konservasi M. nigra masuk dalam kategori Kritis (Critically Endangered). Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi strategi pemilihan lokasi tidur pada Macaca nigra di Kesatuan Pengelolaan Hutan Konservasi (KPHK) Tangkoko, Sulawesi Utara, Indonesia. Penelitian mengenai pemilihan lokasi tidur penting dilakukan untuk memberikan gambaran mengenai proses adaptasi dan strategi bertahan hidup dari suatu spesies. Saat tertidur, kondisi tubuh dalam keadaan tak sadarkan diri dan rentan diserang oleh predator. Lokasi tidur harus dipilih dengan sangat hati-hati untuk memaksimalkan penggunaan energi dan waktu, serta mengurangi resiko ancaman seperti predator. Dua grup monyet jambul hitam Sulawesi (M. nigra) yang telah terhabituasi diamati selama sembilan bulan dimulai dari September 2020 hingga Juni 2021 dengan total waktu pengamatan selama 187 hari atau 2.251 jam. Selama penelitian, M. nigra tercatat menggunakan 20 lokasi tidur yang berbeda dengan lima lokasi di antaranya dipakai oleh kedua grup. Macaca nigra menghindari tidur di lokasi yang sama dengan malam sebelumnya. Dua kali perjumpaan dengan predator (Python reticulatus) terjadi di dekat lokasi tidur tetapi tidak ada monyet yang dimangsa selama penelitian berlangsung. Macaca nigra menggunakan 58 pohon tidur dari 13 spesies tumbuhan. Sebanyak 79% (n=46) dari pohon tidur merupakan jenis pohon yang dikonsumsi oleh M. nigra. Secara umum, spesies ini memilih tidur di pohon dengan ketinggian 30 meter, diameter besar, dan kanopi rimbun agar dapat melindungi diri dari predator, menampung seluruh anggota grup, dan melindungi dari cuaca buruk. Jarak rata-rata antara pohon tidur dan pohon pakan yaitu 203 meter di pagi hari dan 127 meter di sore hari. Macaca nigra mengeluarkan suara loud call secara intens pada jam 05.00 – 07.00 dan jam 16.00 – 18.00 WITA. Loud call berperan sebagai sinyal komunikasi kepada grup monyet lainnya agar bisa menghindar dari kompetisi intergrup. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa M. nigra memilih lokasi tidur sebagai strategi untuk menghindari predator, mendapatkan makanan, dan menghindari kompetisi dengan grup lain. Penelitian bermanfaat untuk memberi gambaran yang lebih luas akan preferensi habitat dan strategi yang dilakukan M. nigra untuk kelangsungan hidupnya. Hasil penelitian ini dapat menjadi rekomendasi untuk menentukan titik lokasi patroli, pemasangan kamera jebak, serta acuan untuk survei kelayakan lokasi pelepasliaran.id
dc.description.sponsorshipLPDPid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titlePemilihan Lokasi Tidur pada Monyet Jambul Hitam Sulawesi (Macaca nigra Desmarest 1822) di Tangkoko, Sulawesi Utaraid
dc.title.alternativeThe Sleeping Site Selection of Sulawesi Black- Crested Macaque (Macaca nigra Desmarest 1822) in Tangkoko, North Sulawesiid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordMacaca nigraid
dc.subject.keywordmonyet jambul hitam Sulawesiid
dc.subject.keywordpemilihan lokasi tidurid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record