| dc.description.abstract | Pohon tumbang dapat terjadi akibat ketahanan dan stabilitas, keduanya terkait pembebanan, selain gangguan biotik dan stabilitas tanah. Penelitian ini bertujuan menganalisis stabilitas struktur pohon trembesi (Samanea saman (Jacq.) Merr) yang menerima beban mati, hidup, dan angin, serta menghitung keamanannya. Analisis struktur berformat ASD (allowable stress design) berdasarkan National Design Specification (NDS) 2018 dilakukan terhadap 50 pohon. Tiga tahapan analisis dilakukan: (1) D+L+W, (2) D+L, dan (3) D saja. Beban mati (D) adalah berat sendiri berupa bagian tajuk dan batang di atas potongan amatan. Beban hidup (L) adalah orang yang memanjat atau benda yang digantung. W adalah beban angin. Kombinasi D+L+W mengakibatkan tekan dan lentur, sedangkan D+L dan D saja menghasilkan tekan. Tinggi kritis minimum menentukan keamanan pohon berdiri. Berdasarkan keamanannya, pohon diklasifikasikan menjadi tiga kategori: tidak aman, aman, dan sangat aman. Penelitian menunjukkan tinggi kritis minimum selalu dihasilkan oleh pembebanan kombinasi D+L+W karena superposisi resultante tekan dan lentur. Beban angin merupakan kondisi pembatas keamanan pohon berdiri. Pohon yang menerima beban angin bersama berat sendiri dan beban hidup memiliki keamanan lebih rendah daripada pohon yang hanya menerima berat sendiri. Analisis struktur menunjukkan 18, 30, dan 2 pohon berturut-turut tidak aman, aman, dan sangat aman. Tajuk pohon yang tidak aman perlu dipangkas. | id |