Usaha Penangkaran Burung Berbasis Masyarakat di Dusun Karangtalun, Desa Wukirsari, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
View/ Open
Date
2023-08-08Author
Ramadhani, Rahma
Masy'ud, Burhanuddin
Metadata
Show full item recordAbstract
Jumlah penangkar burung di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta tercatat sebesar 28,9% lebih banyak dibandingkan penangkaran satwa lainnya. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis kondisi penangkaran burung di Dusun Karangtalun, menganalisis nilai ekonomi finansial dan kontribusi usaha penangkaran burung, serta menentukan alternatif upaya pengembangan usaha penangkaran burung. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Wukirsari pada Februari hingga Maret 2020 dengan metode wawancara. Analisis yang digunakan dalam penelitian adalah metode cash flow. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa usaha penangkaran burung di Dusun Karangtalun merupakan usaha skala mikro. Jenis burung yang ditangkarkan meliputi perkutut, lovebird, dederuk jawa, dan kenari. Total nilai ekonomi finansial usaha penangkaran burung sebesar Rp 18.017.647,-. Kontribusinya terhadap ekonomi keluarga sebesar 48,02% dan terhadap PDRB sebesar 67,27%. Alternatif pengembangan usaha meliputi pelegalan paguyuban penangkar, penyempurnaan program kerja, inovasi dan pengembangan, pengaktifan kembali desa wisata, dan menjalin kerjasama dengan pihak terkait. The number of bird breeding business in Central Java and the Special Region of Yogyakarta was recorded at 28.9% more than other animals. The aims of this study were to analyze the condition of captive bird breeding in Karangtalun Hamlet, to analyze the financial economic value and contribution of the captive bird breeding business, and to determine strategies alternative to develop a captive breeding business. This study was carried out in in Karangtalun Hamlet from February to March 2020 with the interview method. The analysis used in this study is the cash flow method. The results of this study indicate that the bird breeding business in Karangtalun Hamlet is a micro-scale business. The types of birds that are bred included turtledoves, lovebirds, Javanese dederuk, and canaries. The total financial economic value of the bird breeding business was Rp 18.017.647.-. Its contribution to the family economy was 48,02% and to PDRB was 67,27%. Alternative business development included legalizing bird breeding associations, improving work programs, innovation and development, reactivating tourism villages, and establishing cooperation with related parties.