Strategi Pengelolaan Hutan Mangrove Berkelanjutan Di Ujungpangkah Kabupaten Gresik, Jawa Timur

Abstract

Kecamatan Ujungpangkah terletak di Kabupaten Gresik dan memiliki luas sekitar 9.483,230 hektar. Ada 13 desa di kecamatan ini, dengan jumlah penduduk sekitar 51.236 jiwa pada tahun 2016. Bagian utara Ujungpangkah memiliki muara dari Sungai Solo yang terdiri dari tiga muara. Kecamatan ini juga memiliki ekosistem mangrove dengan zonasi mangrove depan, tengah, dan belakang. Tanaman mangrove yang dominan adalah api-api, namun terdapat juga jenis bakau, pidada, dan lainnya. Ekosistem mangrove di Muara Bengawan Solo mendukung keanekaragaman biota seperti ikan, fitoplankton, udang, dan kepiting. Warga setempat melakukan kegiatan nelayan dan memanfaatkan sumber daya alam di daerah tersebut. Penilaian ekonomi jasa ekosistem mangrove di Kecamatan Ujungpangkah. Jasa pendukung ekosistem mangrove mencakup nilai tempat pemijahan biota laut dan keanekaragaman hayati. Jasa penyedia meliputi pendapatan dari produksi ikan, kepiting, dan kerang. Jasa pengaturan mencakup pembuatan pemecah gelombang, pencegah intrusi air laut, penyerap karbon, dan penghasil oksigen. Sementara itu, jasa budaya melibatkan manfaat pariwisata dan rekreasi. Total nilai ekonomi jasa ekosistem mangrove di Kecamatan Ujungpangkah adalah sekitar Rp 1.090.838.431.897 per tahun. Jasa pengaturan dan jasa pendukung merupakan bagian yang signifikan dari nilai ekonomi tersebut. Penting untuk menjaga kelestarian ekosistem mangrove guna mempertahankan kontribusinya terhadap peningkatan kesejahteraan manusia. Tingkat pendidikan yang rendah menjadi salah satu faktor rendahnya tingkat kesejahteraan keluarga yang memanfaatkan ekosistem mangrove. Oleh karena itu, diperlukan intervensi seperti peningkatan keterampilan pemanfaat ekosistem mangrove dan rehabilitasi ekosistem mangrove untuk meningkatkan tingkat kesejahteraan keluarga tersebut. Selain itu, kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga ekosistem mangrove juga penting untuk kelestarian lingkungan dan sumber daya perikanan, serta peningkatan kesejahteraan. Dalam penelitian yang dilakukan, terdapat korelasi positif antara kualitas ekosistem mangrove dengan kesejahteraan manusia. Oleh karena itu, optimalisasi pemanfaatan ekosistem mangrove diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga yang memanfaatkannya. Analisis SWOT dilakukan untuk menyusun strategi pengelolaan ekosistem mangrove di Kabupaten Gresik. Strategi tersebut memanfaatkan kekuatan internal dan peluang eksternal, serta mengatasi kelemahan internal dan ancaman eksternal. Strategi prioritas adalah mendorong pemanfaatan ekosistem mangrove secara optimal dengan memperhatikan kelestariannya, serta melakukan penghijauan mangrove untuk meningkatkan pemanfaatan yang sudah ada. Melibatkan partisipasi masyarakat lokal dan meningkatkan perekonomian mereka juga merupakan komponen penting dalam strategi pengelolaan tersebut. Masyarakat di sekitar ekosistem mangrove di Ujungpangkah sangat bergantung pada ekosistem tersebut untuk kehidupan mereka, seperti penangkapan ikan, kerang, dan kepiting, serta tujuan wisata. Namun, penggunaan berlebihan dan kerusakan akibat pembukaan lahan tambak telah mengancam ekosistem mangrove. Untuk menjaga kelestariannya, diperlukan pengelolaan yang lestari dengan melibatkan berbagai pelaku, seperti nelayan, pengelola ekowisata, dan pemerintah daerah. Analisis kebutuhan dan perumusan masalah menjadi langkah awal dalam memahami dinamika ekosistem mangrove. Model pengelolaan ekosistem mangrove menggunakan pendekatan dinamis dan melibatkan penggunaan perangkat lunak STELLA 9.0.2. Dalam skenario aktual, luas ekosistem mangrove terus berkurang, sementara nilai ekonomi dan pendapatan penerima manfaat langsung ekosistem mangrove meningkat. Namun, dalam skenario rehabilitasi dengan intervensi kebijakan, luas ekosistem mangrove, nilai ekonomi, dan pendapatan penerima manfaat langsung semakin meningkat. Oleh karena itu, diperlukan kebijakan rehabilitasi untuk menjaga keberlanjutan ekosistem mangrove dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar. Model ini telah diverifikasi dan divalidasi untuk memastikan validitasnya.

Ujungpangkah District is located in Gresik Regency and has an area of around 9,483.230 hectares. There are 13 villages in this sub-district, with a population of around 51,236 people in 2016. The northern part of Ujungpangkah has the mouth of the Solo River which consists of three estuaries. This sub-district also has a mangrove ecosystem with front, middle and back mangrove zoning. The dominant mangrove plants are api-api, but there are also types of mangrove, pidada, and others. The mangrove ecosystem in the Bengawan Solo Estuary supports a diversity of biota such as fish, phytoplankton, shrimp and crabs. Local residents carry out fishing activities and utilize natural resources in the area. economic assessment of mangrove ecosystem services in Ujungpangkah District. Mangrove ecosystem supporting services include the value of marine biota spawning grounds and biodiversity. Providing services include income from the production of fish, crab, and shellfish. Regulatory services include construction of breakwaters, seawater intrusion prevention, carbon sinks and oxygen generators. Meanwhile, cultural services involve the benefits of tourism and recreation. The total economic value of mangrove ecosystem services in Ujungpangkah District is around IDR 1.090.838.431.897 per year. Regulatory services and support services constitute a significant part of the economic value. It is important to preserve the mangrove ecosystem in order to maintain its contribution to improving human welfare. The low level of education is one of the factors for the low level of family welfare that utilizes the mangrove ecosystem. Therefore, interventions are needed such as increasing the skills of mangrove ecosystem beneficiaries and mangrove ecosystem rehabilitation to increase the level of welfare of these families. In addition, public awareness about the importance of protecting mangrove ecosystems is also important for environmental sustainability and fishery resources, as well as increasing welfare. In the research conducted, there is a positive correlation between the quality of the mangrove ecosystem and human welfare. Therefore, optimizing the utilization of mangrove ecosystems is expected to improve the welfare of families who use them. SWOT analysis was carried out to develop a management strategy for mangrove ecosystems in Gresik Regency. The strategy takes advantage of internal strengths and external opportunities, and overcomes internal weaknesses and external threats. The priority strategy is to encourage optimal utilization of mangrove ecosystems by paying attention to their sustainability, as well as reforesting mangroves to increase existing utilization. Involving local community participation and improving their economy is also an important component of the management strategy. Communities around the mangrove ecosystem in Ujungpangkah are very dependent on this ecosystem for their livelihoods, such as catching fish, shellfish and crabs, as well as tourism destinations. However, overuse and damage due to pond clearing has threatened the mangrove ecosystem. To maintain its sustainability, sustainable management is needed involving various actors, such as fishermen, ecotourism managers and local governments. Needs analysis and problem formulation are the first steps in understanding the dynamics of mangrove ecosystems. The mangrove ecosystem management model uses a dynamic approach and involves the use of STELLA 9.0.2 software. In the actual scenario, the area of the mangrove ecosystem continues to decrease, while the economic value and income of the direct beneficiaries of the mangrove ecosystem increases. However, in the rehabilitation scenario with policy interventions, the area of the mangrove ecosystem, economic value, and the income of the direct beneficiaries are increasing. Therefore, a rehabilitation policy is needed to maintain the sustainability of the mangrove ecosystem and improve the welfare of the surrounding community. This model has been verified and validated to ensure its validity.