dc.description.abstract | Tanaman buncis dapat dibudidayakan di lahan maupun pekarangan dengan
menggunakan pot atau polybag. Permasalahan budidaya buncis dengan
menggunakan pot adalah rendahnya kandungan unsur hara pada media tumbuh
tanaman (MTT). Upaya meningkatkan unsur hara dengan aplikasi pemupukan pada
MTT sering menyebabkan terjadinya lonjakan daya hantar listrik (DHL) sehingga
serapan hara menjadi terganggu. Zeoponik merupakan salah satu MTT berbahan
zeolit yang memiliki KTK dan daya sangga terhadap DHL tinggi. Penelitian ini
bertujuan mengetahui perbedaan pengaruh MTT zeoponik dan MTT komersial,
serta dosis pupuk NPK yang ditambahkan terhadap pertumbuhan dan produksi
tanaman buncis. Penelitian dilaksanakan di Fakultas Pertanian, IPB University.
Percobaan dilakukan dengan model Rancangan Acak Lengkap (RAL) 2 faktor,
yaitu jenis MTT dan dosis pupuk. Jenis MTT yang digunakan, yaitu zeoponik,
media tanam A, dan media tanam B. Dosis pupuk NPK yang ditambahkan terdiri
atas tiga taraf, yaitu 0 g/kg MTT, 1 g/kg MTT, dan 1.5 g/kg MTT. Parameter yang
diamati, yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, bobot polong, dan panjang polong.
Analisis MTT yang dilakukan, yaitu pH, DHL, C-organik, N-tersedia, P-tersedia,
P-total, basa-basa dapat dipertukarkan, dan unsur mikro. Berdasarkan penelitian,
jenis MTT berpengaruh terhadap DHL, C-organik, P-tersedia, basa-basa dapat
dipertukarkan, dan unsur mikro (Cu dan Zn). Dosis pupuk berpengaruh terhadap
N-tersedia (NH4
+ dan NO3
-
) dan P-total, sedangkan interaksi jenis MTT dan dosis
pupuk berpengaruh terhadap kandungan NO3
-
. MTT Zeoponik dapat
mempertahankan pH netral, DHL rendah, dan kandungan K-dd, Ca-dd, serta Na-dd
tinggi. MTT zeoponik menunjukkan pertumbuhan dan produksi tanaman buncis
lebih baik dari MTT komersial A dan B. Media zeoponik dengan penambahan dosis
pupuk NPK 1 g/kg menghasilkan pertumbuhan tanaman, bobot polong, dan panjang
polong tertinggi. | id |