dc.description.abstract | Penyakit hawar daun bakteri merupakan hama dan penyakit tanaman padi
yang menganggu produksi padi di Kabupaten Indramayu, Karawang, dan Subang
yang merupakan tiga kabupaten dengan produksi padi tertinggi di Provinsi Jawa
Barat. Perkembangan penyakit hawar daun bakteri dipengaruhi oleh kondisi iklim
seperti suhu udara, curah hujan, dan kelembapan udara. Penelitian ini bertujuan
menganalisis kondisi iklim Kabupaten Indramayu, Karawang, dan Subang terhadap
perkembangan penyakit hawar daun bakteri. Analisis menggunakan model Climex
4.0, regresi linear berganda, dan nonlinear polinomial. Nilai ecoclimatic index
wilayah kajian bernilai 33 hingga 98 yang berada pada klasifikasi kurang sesuai
hingga sangat sesuai menunjukkan kondisi iklim wilayah kajian bervariasi untuk
perkembangan penyakit hawar daun bakteri mulai dari kurang sesuai hingga sangat
sesuai. Sedangkan nilai composite match index sebesar 0,6-0,9 tergolong tinggi
menunjukkan kondisi iklim wilayah kajian sangat mirip dengan kondisi iklim
Kabupaten Ciamis. Sehingga Kabupaten Indramayu, Karawang, dan Subang
memiliki potensi perkembangan penyakit hawar daun bakteri yang tinggi seperti
Kabupaten Ciamis. Faktor iklim kelembapan relatif memiliki pengaruh paling besar
terhadap luas serangan penyakit hawar daun bakteri, dimana peningkatan
kelembapan relatif akan meningkatkan luas serangan penyakit hawar daun bakteri. | id |