Show simple item record

dc.contributor.advisorTjahjono, Boedi
dc.contributor.advisorRusdiana, Omo
dc.contributor.authorFahmi, Nurul
dc.date.accessioned2023-08-01T06:31:54Z
dc.date.available2023-08-01T06:31:54Z
dc.date.issued2023-07-27
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/122907
dc.description.abstractPertumbuhan penduduk dan peningkatan aktivitas ekonomi di Bogor mengakibatkan peningkatan kebutuhan lahan dan air. Penggunaan lahan dan air yang tidak terkendali akan berdampak pada menurunnya daya dukung air dan mengancam keberlanjutan sumberdaya air secara kuantitas dan kualitas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi keselarasan antara pemanfaatan ruang dengan daya dukung air di wilayah Bogor. Evaluasi pemanfaatan ruang dilakukan untuk menilai keselarasan pola ruang dan pemanfaatan lahan aktual dengan jasa lingkungan hidup dan status daya dukung air sehingga daya dukung lingkungan dapat dioptimalkan. Metode yang digunakan untuk menganalisis daya dukung air adalah melalui pendekatan jasa lingkungan hidup sebagai penyedia air dan pengatur air. Kemudian dilakukan penentuan status daya dukung air melalui perhitungan selisih antara ketersediaan dan kebutuhan air. Hasil kajian menunjukkan bahwa kinerja jasa lingkungan hidup penyedia air di Bogor didominasi oleh kategori sedang dan secara umum memiliki kecenderungan kinerja tetap dari tahun 2010 ke 2020. Hal ini menunjukan bahwa lingkungan hidup di wilayah Bogor secara umum mampu menyediakan air bersih untuk kebutuhan masyarakat. Kinerja jasa lingkungan hidup pengatur air di Bogor didominasi oleh kategori sedang dan memiliki kecenderungan kinerja tetap dari tahun 2010 ke 2020 seluas 96,33% dari wilayah Bogor. Hal ini menunjukan bahwa Bogor memiliki wilayah resapan air dengan luasan yang cukup untuk mengatur keberlanjutan siklus air. Total pemanfaatan air di Bogor (2.389.634.396,44 m3) tidak melebihi dari ketersediaan air (2.515.412.503,36 m3). Wilayah yang daya dukung airnya telah terlampaui sebesar 34,75% dari luas Bogor. Proporsi pemanfaatan air untuk kegiatan ekonomi berbasis lahan (77%) lebih besar daripada untuk penggunaan rumah tangga (23%). Kegiatan ekonomi berbasis lahan didominasi oleh pertanian sawah, pertanian lahan kering dan pertanian lahan kering campur. Berdasarkan evaluasi pemanfaatan ruang dan daya dukung air, secara umum Bogor berada pada klaster 1 yang memiliki kecenderungan peningkatan kinerja jasa lingkungan hidup pengaturan air, status daya dukung air belum terlampaui dan termasuk dalam kategori tidak rentan. Namun demikian terdapat 4 klaster yang masuk ke dalam kategori rentan dan 2 klaster yang masuk ke dalam kategori sangat rentan, sehingga untuk mempertahankan keberlanjutan daya dukung air di Bogor, disarankan untuk mengikuti arahan pemanfaatan ruang pada masing-masing klaster. Terdapat 4 klaster yang disarankan untuk mempertahankan pola ruang RTRW nya dan terdapat 4 klaster yang memerlukan penyempurnaan pola ruang RTRW nya.id
dc.description.abstractPopulation and economic growth lead to increased demand for land and water. Uncontrolled use of land and water will have an impact on reducing the carrying capacity of water and threatening the sustainability of water resources in quantity and quality. The research objective was to evaluate the suitability between land use and water carrying capacity in Bogor. Evaluation of land use was set to assess the suitability among spatial patterns, actual land use, environmental services, and status of water carrying capacity so that environmental carrying capacity can be optimized. The method to analyze the carrying capacity of water was an environmental services approach as a water provision and regulation. Then determine the status of water carrying capacity by calculating the difference between water supply and demand. The results showed that medium category dominated the performance of environmental services for water provision in Bogor and had a steady performance trend from 2010 to 2020. It means that the environment in Bogor could provide clean water for community needs. The medium category dominated the performance of environmental services for water regulation in Bogor and had a constant performance trend from 2010 to 2020. It means that Bogor has a good water catchment area to regulate the sustainability of the water cycle. The total water use in Bogor (2.389.634.396,44 m3) did not exceed the water availability (2.515.412.503,36 m3). There 34,75% of Bogor's area has exceeded water carrying capacity. The proportion of water utilization for land-based economic activities (77%) was greater than household use (23%). Land-based economic activities were dominated by paddy farming, dryland farming, and mixed dryland farming. Based on the land use evaluation and water carrying capacity, generally Bogor was in Cluster 1, which has a trend of increasing environmental service performance, the status of water carrying capacity has not been exceeded and is not vulnerable. However, 4 clusters have a vulnerable category, and another 2 clusters are very vulnerable. So, to maintain the sustainability of the water carrying capacity in Bogor, following the directions for land use in each cluster was recommended. Four clusters are recommended to maintain the spatial pattern of RTRW, and 4 clusters require improvement of spatial pattern.id
dc.description.sponsorshipBappenasid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleEvaluasi Pemanfaatan Ruang Berbasis Daya Dukung Air di Wilayah Bogorid
dc.title.alternativeEvaluation of Land Use Based on Water Carrying Capacity in Bogorid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordwater carrying acapcityid
dc.subject.keywordenvironmental servicesid
dc.subject.keywordland useid
dc.subject.keywordspatial patternid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record