dc.description.abstract | Penelitian mempunyai tujuan untuk melihat potensi dan tingkat keamanan vaksin yang
dibuat dari kuman P. mu/tocida dalam ekstrak potasium tiosianat (KSCN}. Vaksin ini diharapkan
dapat menjadi salah satu vaksin yang digunakan dalam usaha pencegahan pasteurellosis pada
babi.
Sebanyak 17 ekor babi yang berumur tiga sampai empat bulan digunakan dalam
penelitian ini. Babi-babi tersebut dibagi menjadi empat kelompok penelitian, yaitu kelompok
kontrol, kelompok yang diberi vaksin, kelompok yang dibeli vaksin dan uji tantang dan kelompok
yang hanya menerima uji tantang saja. Hewan percobaan babi ini dipelihara selama 30 hari.
Data yang diperlukan untuk penelitian ini adalah hasil pengamatan gejala klinis, pemeriksaan
titer antibodi, pemeriksaan patologis anatomis, pemeriksaan histopatologis dan pemeriksaan
bakteriologis.
Titer antibodi untuk seluruh kelompok percobaan tidak berbeda nyata hingga
pemeriksaan hari ke-21. Sejak hari-23 barulah ada perbedaan titer antibodi antara hewan
percobaan yang divaksinasi dan hewan percobaan yang tidak divaksinasi, yaitu kelompok
percobaan yang divaksinasi mempunyai titer antibodi yang lebih tinggi dibandingkan kelompok
percobaan yang tidak divaksinasi.
Pada kelompok hewan yang menerima uji tantang, tanda klinis yang terlihat adalah
menurunnya nafsu makan, melalmkan pemafasan perut dengan cepat dan beberapa ekor
mengeluarkan tendir dari lubang hidungnya. Perubahan patologis anatomis yang teramati
adalah dermatitis lokal superfisialis, limfadenitis, udem di daerah ventral leher, trakeitis,
laringitis, pleuropneumoni, emfisema pulmonum, pleuritis, perkardilis, epikarditis, hipertrofi
ventrikel kanan, dilatasi ventrikel kiri, splenitis, enteritis kataralis, teflitis, kolitis, sistitis, miositis
nekrotikans, gastritis kataralis dan gangrenosa, degenerasi parenkhimatosa, hidronefrosis,
sinusitis kataralis, pneumoni lobuler dan epiglositis. Perubahan histopatologis yang dapat
didiagnosa adalah adanya kerusakan alveoli dari organ paru dan pembentukan pusat-pusat
germinal pada organ limpa dan limfoglandula yang ter1ihat lebih parah pada kelompok yang
hanya menerima uji tantang saja dibandingkan ketiga kelompok lainnya. Dari hasil pemeriksaan
bakteriologis dapat diisolasi bakteri P. multocida dari organ-organ yang mengalami kelainan asal
kelompok yang menerima per1akuan.
Sedangkan dari kelompok hewan yang menerima vaksinasi, gejala klinis yang tertihat
lebih ringan. Perubahan patologis anatomis yang diperoleh dari kelompok ini sama dengan
kelompok yang hanya menerima uji tantang hanya pada kelompok yang menerima vaksinasi
tidak ditemukan udem di daerah ventral leher. Pengamatan hasil histopatologis dari kelompok
hewan yang hanya menerima uji tantang dan kelompok yang menerima vaksinasi memberikan
hasil yang sama, hanya perubahan histopatologis pada kelompok hewan yang divaksinasi
bersifat kronis. Hasil pemeriksaan bakteriologis terhadap organ dari kelompok hewan yang
menerima vaksinasi tidak ditemukan P. multocida.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa (i) vaksin yang dibuat
dinyatakan mumi dan tidak bersifat toksik dan (ii) vaksin yang dibuat dapat memberikan
pertindungan 100 % pada hewan percobaan babi selama 30 hari penelitian. | id |