Show simple item record

dc.contributor.advisorPramono, Sri Utami
dc.contributor.advisorPartadiredja, Masduki
dc.contributor.advisorM. B. Malole
dc.contributor.authorPribadi, Eko Sugeng
dc.date.accessioned2023-07-29T13:48:04Z
dc.date.available2023-07-29T13:48:04Z
dc.date.issued1994
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/122807
dc.description.abstractPenelitian mempunyai tujuan untuk melihat potensi dan tingkat keamanan vaksin yang dibuat dari kuman P. mu/tocida dalam ekstrak potasium tiosianat (KSCN}. Vaksin ini diharapkan dapat menjadi salah satu vaksin yang digunakan dalam usaha pencegahan pasteurellosis pada babi. Sebanyak 17 ekor babi yang berumur tiga sampai empat bulan digunakan dalam penelitian ini. Babi-babi tersebut dibagi menjadi empat kelompok penelitian, yaitu kelompok kontrol, kelompok yang diberi vaksin, kelompok yang dibeli vaksin dan uji tantang dan kelompok yang hanya menerima uji tantang saja. Hewan percobaan babi ini dipelihara selama 30 hari. Data yang diperlukan untuk penelitian ini adalah hasil pengamatan gejala klinis, pemeriksaan titer antibodi, pemeriksaan patologis anatomis, pemeriksaan histopatologis dan pemeriksaan bakteriologis. Titer antibodi untuk seluruh kelompok percobaan tidak berbeda nyata hingga pemeriksaan hari ke-21. Sejak hari-23 barulah ada perbedaan titer antibodi antara hewan percobaan yang divaksinasi dan hewan percobaan yang tidak divaksinasi, yaitu kelompok percobaan yang divaksinasi mempunyai titer antibodi yang lebih tinggi dibandingkan kelompok percobaan yang tidak divaksinasi. Pada kelompok hewan yang menerima uji tantang, tanda klinis yang terlihat adalah menurunnya nafsu makan, melalmkan pemafasan perut dengan cepat dan beberapa ekor mengeluarkan tendir dari lubang hidungnya. Perubahan patologis anatomis yang teramati adalah dermatitis lokal superfisialis, limfadenitis, udem di daerah ventral leher, trakeitis, laringitis, pleuropneumoni, emfisema pulmonum, pleuritis, perkardilis, epikarditis, hipertrofi ventrikel kanan, dilatasi ventrikel kiri, splenitis, enteritis kataralis, teflitis, kolitis, sistitis, miositis nekrotikans, gastritis kataralis dan gangrenosa, degenerasi parenkhimatosa, hidronefrosis, sinusitis kataralis, pneumoni lobuler dan epiglositis. Perubahan histopatologis yang dapat didiagnosa adalah adanya kerusakan alveoli dari organ paru dan pembentukan pusat-pusat germinal pada organ limpa dan limfoglandula yang ter1ihat lebih parah pada kelompok yang hanya menerima uji tantang saja dibandingkan ketiga kelompok lainnya. Dari hasil pemeriksaan bakteriologis dapat diisolasi bakteri P. multocida dari organ-organ yang mengalami kelainan asal kelompok yang menerima per1akuan. Sedangkan dari kelompok hewan yang menerima vaksinasi, gejala klinis yang tertihat lebih ringan. Perubahan patologis anatomis yang diperoleh dari kelompok ini sama dengan kelompok yang hanya menerima uji tantang hanya pada kelompok yang menerima vaksinasi tidak ditemukan udem di daerah ventral leher. Pengamatan hasil histopatologis dari kelompok hewan yang hanya menerima uji tantang dan kelompok yang menerima vaksinasi memberikan hasil yang sama, hanya perubahan histopatologis pada kelompok hewan yang divaksinasi bersifat kronis. Hasil pemeriksaan bakteriologis terhadap organ dari kelompok hewan yang menerima vaksinasi tidak ditemukan P. multocida. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa (i) vaksin yang dibuat dinyatakan mumi dan tidak bersifat toksik dan (ii) vaksin yang dibuat dapat memberikan pertindungan 100 % pada hewan percobaan babi selama 30 hari penelitian.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcAnimal protectionid
dc.subject.ddcPigid
dc.titlePengujian potensi vaksin pasteurella multocida isolat lokal yang dibuat dengan ekstraksi potasium tiosianat (KSCN) pada babiid
dc.typeThesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record