dc.description.abstract | Semakin tingginya penggunaan antibiotik akan meningkatkan resiko resistensi bakteri. Staphylococcus aureus (S. aureus) merupakan bakteri penyebab mastitis tertinggi, hingga 67%, diantara bakteri patogen penyebab mastitis lainnya. Akibat tingginya penggunaan antibiotik, terbentuk strain resisten dari S. aureus yaitu Methicillin Resistant S. Aureus (MRSA). Bahan alami seperti jintan hitam dapat menjadi alternatif pengobatan penyakit infeksi bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk menguji sifat antibakteri ekstrak jintan hitam terhadap bakteri MRSA (ID: 3VSL) secara in silico serta mengetahui zat aktif yang memiliki potensi antibakteri terbaik. Berdasarkan hasil LC-MS dari 89 zat aktif yang teridentifikasi, 9 diantaranya memilki potensi antibakteri yang cukup baik dibandingkan dengan cefotaxime setelah melalui prediksi bioavailibilitas lipinski dan toksisitas. Hasil analisis penelitian ini menunjukkan bahwa 3 zat aktif yang terdiri atas prolylleucine, (2-(1,3-benzodioxol-5-yl)-4,5,6,7-tetramethyl-1H-benzimidazole, dan Bis(4-ethylbenzylidene)sorbitol merupakan ligan uji dengan aktivitas antibakteri terbaik serta menjadi kandidat senyawa aktif sebagai alternatif antibiotik. | id |