Show simple item record

dc.contributor.advisorMasy'ud, Burhanuddin
dc.contributor.advisorRahman, Dede Aulia
dc.contributor.authorIlham, Yopin Okta
dc.date.accessioned2023-07-23T01:08:49Z
dc.date.available2023-07-23T01:08:49Z
dc.date.issued2023-07-11
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/122437
dc.description.abstractBentuk pencegahan penurunan populasi rusa timor di habitat aslinya adalah menerapkan konservasi eksitu berupa penangkaran yang sudah banyak dilakukan di Indonesia. Rusa timor merupakan satwa yang memiliki nilai ekonomis dan prospek yang baik dalam hal meningkatkan kesejahteraan masyarakat karena selain daging yang dapat dikonsumsi, ranggah muda atau velvet rusa timor juga bisa dimanfaatkan sebagai obat. Namun, pemenuhan kebutuhan daging rusa yang resmi masih dilakukan dengan cara impor karena ketersediaan di dalam negeri masih terbatas. Hal tersebut dikarenakan rusa timor di luar negeri sudah menjadi hewan ternak. Hal yang perlu mendapat perhatian dalam mencapai keberhasilan penangkaran rusa timor adalah manajemen pengelolaan yang dapat menjamin kesejahteraan satwa seperti makan dan minum, serta kebutuhan untuk mengekspresikan perilaku alaminya. Faktor penting lain penentu keberhasilan suatu pengelolaaan penangkaran sangat tergantung pada upaya pemanenen dan waktu pemanenannya, sehingga pertanyaan yang perlu kehati-hatian dan kajian ilmiah oleh pengelola adalah kuantitas satwa yang bisa dipanen dari populasi setiap tahunnya. Nusa Tenggara Barat merupakan daerah yang ideal untuk pelestarian rusa timor dan salah satu unit penangkaran terbesar yang ada di Nusa Tenggara Barat adalah Sadhana Arifnusa. Penangkaran tersebut masih baru dan memiliki tujuan menjadi institusi penyedia bibit rusa timor sebagai bentuk pelestarian plasma nutfah, sarana pendidikan dan penelitian, rekreasi, serta pemanfaatan secara komersial. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan aspek teknis pengelolaan penangkaran Sadhana Arifnusa, Menentukan kuota panen rusa timor berdasarkan nilai break-even point (BEP) dan kelestarian populasi di penangkaran Sadhana Arifnusa, dan menganalisis kelayakan finansial penangkaran rusa timor Sadhana Arifnusa berdasarkan skema penyembelihan dan skema tanpa penyembelihan. Penelitian ini dilakukan di penangkaran rusa timor Sadhana Arifnusa Kabupaten Lombok Timur pada bulan Agustus – September 2022. Pengumpulan data dilakukan dengan cara pengamatan langsung dan wawancara dengan pihak pengelola dan petugas kandang, serta studi literatur. Data aspek teknis pengelolaan penangkaran dianalisis secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif untuk selanjutnya ditentukan tingkat kualifikasi penangkaran tergolong baik atau buruk. Data kuota panen berdasarkan break-even point (BEP) menggunakan analisis nilai biaya tetap, biaya variabel, dan harga ekonomis rusa timor hidup. Data kuota panen berdasarkan kelestarian populasi di penangkaran menggunakan analisis laju pertumbuhan eksponensial, laju pemanenan, dan ukuran populasi yang harus tersedia pada saat pemanenan. Sementara itu, kelayakan finansial dianalisis menggunakan 4 (empat) metode meliputi net present value (NPV), benefit cost ratio (BCR), internal rate of return (IRR), dan payback period (PP). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan aspek teknis penangkaran Sadhana Arifnusa sudah tergolong baik dan memenuhi prinsip kesejahteraan satwa (animal welfare) dan berhasil berkembang biak hingga menghasilkan generasikeuda (F2). Namun, pengelolaan aspek reproduksi belum dilakukan secara maksimal karena perkawinan hingga pemeliharaan anakan rusa dilakukan secara alami sehingga tingkat inbreeding tinggi, eartag belum dilakukan pada seluruh individu, dan nisbah kelamin yang belum optimum. Kuota panen berdasarkan break-even point dengan kegiatan pemanenan dilakukan sebanyak satu kali dalam setahun adalah lima individu, sedangkan kuota panen berdasarkan kelestarian populasi dengan kegiatan pemanenen dilakukan sebanyak satu kali dalam setahun adalah dua individu. Berdasarkan nilai finansial skema tanpa pemotongan dan skema dengan pemotongan, dapat dikatakan bahwa usaha penangkaran rusa timor berpotensi menguntungkan dan layak untuk dikembangkan dengan nilai NPV sebesar Rp. 428.748.935 dan Rp. masing-masing 934.136.423; nilai BCR masingmasing 1,66 dan 2,46; Nilai IRR masing-masing 28,89% dan 32,89%, serta kemampuan mengembalikan investasi setelah 4,6 tahun dan 5,1 tahun.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleManajemen Penangkaran, Kuota Panen, dan Kelayakan Finansial Penangkaran Rusa Timor di Sadhana Arifnusa Lombok Timurid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordkelayakan finansialid
dc.subject.keywordkuota panenid
dc.subject.keywordpenangkaranid
dc.subject.keywordpengelolaan aspek teknisid
dc.subject.keywordrusa timorid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record