dc.description.abstract | Perkembangan teknologi pemuliaan tanaman telah sampai pada tahap
m engi ntroduksi gen-gen spesifik ke dalam tanaman dengan menggunakan
Agrobacrerium sebagai vektor.
Meskipun demikian konstruksi tanaman transgenik, pada tanaman kacangkacangan
(Leguminosae) masih sangat terbatas. Penelitian ini merupakan tahap
awal dari usaha untuk meningkatkan kualitas tanaman kedelai melalui transformasi
gen dengan mempergunakan Agrobacterium.
Tujuan penelitian ini ialah untuk menyeleksi beberapa varietas dan galur
kedelai yang peka terhadap infeksi A. rumefaciens galur LBA4404 (pKIWI105).
Kedelai yang diuji sebanyak 100 varietas dan galur yang terdiri dari varietas
kedelai lokal, varietas unggul nasional, mutan, dan galur introduksi. Bakteri yang
dipergunakan adalah A. tumefaciens galur LBA4404 (pKIWI105) dengan dua
macam gen penanda yaitu gen nos-nptll (gen yang menyandikan resistensi
kanamisin) dan gen GUS (gen yang menyandikan enzim B-D-glukuronidase).
Penelitian pendahuluan menunjukkan bahwa metode ko-kultivasi dengan
eksplan kotiledon umur enam hari merupakan metode yang paling sesuai untuk
infeksi A. tumefaciens pada kedelai.
Seleksi resistensi kanamisin yang dilakukan pada 100 varietas dan galur
kedelai menunjukkan bahwa: 15 varietas dan galur dapat hidup pada medium
seleksi I (konsentrasi kanamisin 50 ug/ml), delapan varietas dan galur dapat hidup
pada medium seleksi II (konsentrasi kanamisin 75 ug/ml), dan tiga varietas dan
galur dapat hidup pada medium seleksi III (konsentrasi kanamisin JOO ug/ml).
Eksplan dengan persentase tertinggi (50 % ) diperoleh dari kedelai mutan M-24,
yang mampu membentuk kalus dan atau yang tetap hidup hingga medium seleksi
III. Sedangkan dua varietas lainnya yang hidup hingga medium seleksi III adalah
Kretek dan Lokal Jambi dengan persentase masing-masing 15 % . Seleksi ter hadap
resistensi kanamisin ini dapat di pergunakan untuk menye leksi eksplan yang
mengalami infeksi dengan yang tidak terinfeksi.
Hasil pcngujian histokimia (untuk mengetahui terintegrasinya gen GUS)
pada ke 15 varictas dan galur yang terpilih, menunjukkan bahwa hanya mutan M-
24 yang memberi kan gambaran reaksi positif yang ditunjukkan dengan
terbentuknya warna biru indigo yang tidak larut dalam sitoplasma sel sebagai hasil
reaksi antara enzim ll-D- gluku ronidase dengan substratnya yaitu X-gluc
(5-bromo-4- chlo ro-3-indolyl glucoronide). | id |