Pengembangan Aplikasi Mobile untuk Visualisasi Pola Sekuens dan Cluster pada Titik Panas

Abstract

Menurut Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), luas hutan Indonesia pada tahun 2020 yaitu 95,6 juta hektar. Namun luas hutan tersebut semakin berkurang seiring berjalannya waktu disebabkan oleh sering terjadinya kebakaran hutan. Pemerintah telah melakukan upaya pencegahan kebakaran hutan di Indonesia dengan mendeteksi munculnya titik panas lebih awal. Pemerintah juga telah menetapkan prioritas pengecekan titik panas yaitu titik panas yang membentuk cluster, dan/atau bila titik panas ditumpangsusunkan dengan data citra satelit terindikasi disertai asap, dan/atau titik panas yang terjadi berulang paling singkat 3 (tiga) hari berturut-turut. Penelitian ini bertujuan mengembangkan aplikasi mobile untuk memvisualisasikan titik panas yang terjadi secara sekuens dan titik panas yang membentuk cluster menggunakan algoritme SPADE dan DBSCAN. Metode yang digunakan adalah Adaptive Software Development (ASD) yang dilakukan sebanyak 2 iterasi. Hasil pengujian pada iterasi 1 menunjukkan pembangkitan pola sekuens dan visualisasinya pada peta berhasil dilakukan. Hasil pengujian pada iterasi 2 menunjukkan pembentukan cluster data titik panas dan visualisasinya pada peta juga berhasil dilakukan.

According to the Ministry of Environment and Forestry (KLHK), Indonesia's forest area in 2020 was 95.6 million hectares. However, the forest area is decreasing over time due to frequent forest fires. The government has made efforts to prevent forest fires in Indonesia by detecting hotspots early. The government has also set priorities for checking hotspots, namely hotspots that form clusters, and/or when hotspots are overlaid with satellite image data indicated to be accompanied by smoke, and/or hotspots that occur repeatedly for at least 3 (three) consecutive days. This research aims to develop a mobile application to visualize hotspots that occur in sequence and hotspots that form clusters using the SPADE and DBSCAN algorithms. The method used is Adaptive Software Development (ASD) which is carried out as many as 2 iterations. The test results in iteration 1 showed that the generation of sequence patterns and their visualization on the map were successfully carried out. The test results on iteration 2 showed that the formation of hotspot data clusters and their visualization on the map were also successfully carried out.