| dc.description.abstract | Silvopastura merupakan penggabungan antara sektor kehutanan dengan
sektor peternakan. Maraknya terjadi penggembalaan liar pada kawasan hutan
BKPH Parung Panjang menjadi salah satu penyebab kerusakan hutan dan
penurunan produktivitas hasil hutan. Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis
kelayakan usaha silvopastura, potensi prioritas alternatif jenis hewan ternak, serta
strategi pengembangan usaha silvopastura di kawasan BKPH Parung Panjang.
Analisis kelayakan usaha didasarkan pada analisis kelayakan ekonomi, ekologi, dan
sosial. Secara keseluruhan analisis usaha dikategorikan layak dengan prioritas jenis
hewan ternak yaitu kambing sapera sebagai prioritas pertama dengan NPV sebesar
Rp 1.754.353.179,86; BCR sebesar 1,565; IRR sebesar 36%; payback period
selama 3,5 tahun dilanjutkan dengan domba dorper, sapi brahman dan sapi friesien
holstein. Keempat alternatif hewan layak diusahakan dengan kriteria lokasi sesuai
dengan kondisi optimum hewan ternak dan perlu adanya modifikasi kandang.
Masyarakat sekitar memberikan respon positif dan mendukung usaha silvopastura.
Strategi pengembangan usaha silvopastura perlu memperhatikan beberapa aspek
berupa lokasi, permodalan, perizinan usaha, sumber daya manusia, pendampingan
pakar, serta startegi pemasaran guna menghasilkan output yang optimal. | id |