dc.description.abstract | Jerami padi merupakan salah satu limbah terbesar dari bagian tanaman padi,
biasanya limbah jerami padi hanya dibakar saja setelah proses panen oleh petani,
padahal jerami padi mengandung senyawa anorganik utama yaitu silikon dioksida
sebesar 75%. Ekstraksi silikon dioksida salah satunya dipengaruhi oleh suhu
pengabuan. Variasi suhu yang digunakan pada penelitian ini yaitu 700 °C, 800 °C
dan 900 °C. Semua proses ekstraksi dengan 3 variasi suhu pengabuan ini sama mulai
dari pembakaran jerami dengan korek api, pencucian menggunakan HCl 3% teknis
dan pembilasan menggunakan aquades dengan suhu 105 °C. Proses yang berbeda
adalah proses pengabuan dalam furnace dengan set up suhu yang berbeda. Silikon
dioksida dengan suhu pengabuan 700 °C memiliki rentang nilai konduktivitas listrik
dari frekuensi 50 Hz sampai 5 MHz berupa semikonduktor, silikon dioksida dengan
suhu pengabuan 800 °C memiliki rentang nilai konduktivitas listrik dari frekuensi
10.245 kHz sampai 5 MHz berupa semikonduktor dan silikon dioksida dengan suhu
pengabuan 900°C memiliki rentang nilai konduktivitas listrik dari frekuensi 11.502
kHz sampai 5 MHz berupa semikonduktor. Silikon dioksida dengan suhu pengabuan
700 °C, 800 °C dan 900 °C memiliki kemurnian berturut-turut yaitu 80.97% atom;
99.99% atom; 61.53% atom. Silikon dioksida dengan suhu pengabuan 700 °C,
800 °C dan 900 °C memilki derajat kristalinitas berturut-turut yaitu 25.819%,
44.24% dan 45.608%. | id |