Skenario Perubahan Iklim Ekstrem di Indonesia berdasarkan Multi-Model Ensemble Downscaling
Abstract
Indonesia sebagai salah satu negara di kawasan tropis diproyeksikan akan mengalami peningkatan frekuensi dan intensitas kejadian hujan ekstrem pada akhir abad ini. Kajian terkait kejadian iklim ekstrem perlu dilakukan karena memiliki implikasi yang sangat luas untuk manusia dan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis skenario perubahan iklim ekstrem di masa depan menggunakan pendekatan Bias Correction untuk wilayah Indonesia dengan memanfaatkan data indeks ekstrem dari Multi-Model Ensemble Downscaling. Curah hujan ekstrem pada periode historis dan perubahannya di masa depan akan dikaji menggunakan suatu set indeks iklim ekstrem yang dihitung dari 16 GCM (Global Circulation Model) untuk Coupled Model Intercomparison Project Phase 5 (CMIP5). Resolusi spasial yang kasar dari data model luaran CMIP5 (dengan skenario iklim Representative Concentration Pathway 4.5/RCP 4.5) dikoreksi secara statistik dengan data CHIRPS-2.0 menggunakan pendekatan quantile mapping. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa teknik quantile mapping menampilkan pola PDF (Probability Density Function) proyeksi yang serupa dengan observasi untuk jumlah curah hujan maksimum periode satu dan lima hari (Rx1Day dan Rx5day), sedangkan cenderung underestimate untuk indeks CDD, CWD, R10mm dan R20mm. Indeks ekstrem yang sudah dikoreksi menunjukkan adanya peningkatan kejadian hujan ekstrem secara spasial pada sebagian besar wilayah Indonesia khususnya di Pulau Sulawesi, Papua, serta wilayah selatan Pulau Sumatera dan Kalimantan. Time series anomali dari seluruh indeks menunjukkan adanya peningkatan yang tidak signifikan pada tren di samping ketidakpastian yang beragam di masa depan. Kajian lebih lanjut perlu dilakukan mengingat adanya ketidakpastian yang cukup besar pada periode proyeksi. Selain itu, aksi adaptasi dan pengelolaan risiko bencana harus ditingkatkan agar kerugian yang ditimbulkan dapat dikurangi.
